Liputan6.com, Jakarta - Kamu mungkin sudah mengetahui kalau kecepatan internet di seluruh dunia bervariasi dari satu negara ke negara lainnya, dan juga bergantung pada penyedia layanan internet.
Penelitian yang dilakukan WebsiteToolTester mencatat, negara dengan internet tercepat di dunia pada 2020 adalah Taiwan yang menembus kecepatan hingga 85,02 Mbps (megabit per detik).
Sementara menurut data Speedtest Global Index per April 2020, kecepatan internet mobile tercepat diraih Korea Selatan dengan rata-rata download 88,01 Mbps.
Baca Juga
Advertisement
Namun, di Australia, peneliti dari universitas Monash, Swinburne, dan RMIT telah berhasil mencetak rekor dengan kecepatan internet tercepat di dunia, di mana berhasil mencatatkan kecepatan 44,2 Tbps (terabit per detik).
Kecepatan internet tersebut diperkirakan bisa digunakan untuk mengunduh 1.000 video beresolusi tinggi (HD) hanya dalam waktu satu detik.
Mengutip laman Ubergizmo, Rabu (27/5/2020), ini menjadikannya jutaan kali lebih cepat daripada yang tersedia secara komersial di Australia saat ini, yang mana kecepatan unduhan rata-rata adalah 43,4 Mbps.
Capaian ini diraih dengan menggunakan chip optik 'micro comb' yang berisi ratusan laser inframerah untuk mentransfer data.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Andalkan Infrastruktur Lokal
Hal tersebut juga dicapai dengan menggunakan infrastruktur komunikasi yang ada di Australia, yang berarti para peneliti tidak harus bergantung pada infrastruktur khusus.
Bisa disimpulkan bahwa di masa depan, infrastruktur yang sudah ada dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kecepatan internet tanpa harus merombak keseluruhan sistem.
Dr Bill Corcoran dari Monash University kepada The Independent mengatakan, ada sedikit kompetisi global saat ini untuk membawa teknologi tersebut ke tahap komersial, karena 'micro comb' pada intinya memiliki fungsi yang sangat luas dari teknologi yang ada.
Advertisement
Komersial 5 Tahun Lagi?
Corcoran menambahkan, mungkin saja dalam waktu sekitar lima tahun ke depan, teknologi yang mereka gunakan untuk mencapai kecepatan itu bisa tersedia secara komersial.
"Saya kira, kita bisa melihat perangkat yang sudah tersedia untuk kebutuhan penelitian dalam dua hingga tiga tahun, dan penggunaan komersial awal dalam waktu sekitar lima tahun," ungkapnya.
(Isk/Ysl)