Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan, menghadapi kenormalan baru, wilayah Jabar selalu mengambil keputusan berdasarkan data-data ilmiah. Sebelum masuk kepada kenormalan baru, Kamil memastikan telah melakukan leveling kewaspadaan di seluruh daerah di Jabar.
"Ada lima levelling kewaspadaan di Jabar, kawasan hitam, merah, kuning, dan biru, yang biru kasusnya sudah nol sudah ada lima kawasan di Jabar," katanya, di acara Silaturahome Lebaran Virtual yang digelar Liputan6.com, Selasa (27/5/2020)
Selain pemberlakuan PSBB, kata Kamil, pengetesan Covid-19 juga menjadi factor penting untuk menemukan dan melacak di mana virus tersebut berada. Dirinya mengakui, saat ini di Jabar usai pemberlakuan PSBB tidak ditemukan lagi imported case, yang ada hanya kasus local yang sudah dengan mudah ditracing.
"Kasus di Jabar turun 50 persen, RS yang kita khawatirkan membeludak, sekarang ruangan isolasinya hanya 30 persen yang terpakai, tingkat kesembuhan juga tinggi," katanya.
Baca Juga
Advertisement
Kamil juga mengatakan, hasil kajian berbasis di desa dan kelurahan menunjukkan, 60 persen perekonomian di Jabar sudah bisa kembali normal. Namun demikian, Kamil mewanti-wanti pemilik usaha untuk tetap mengikuti aturan protokol kesehatan.
"Tetap jaga jarak, antre jaga jarak, belanja pakai sarung tangan. Hal-hal baru ini memang tidak nyaman, tapi itu syarat kalau mau ekonomi tetap berjalan, selama vaksin dan obat belum ditemukan," katanya.
Dalam waktu 5 hari ini hingga berakhirnya masa PSBB di Jabar, Kamil akan lebih intensif memberikan edukasi, dari mulai ke pedagang kaki lima hingga ke pemilik mal. Hal ini penting dilakukan sebelum benar-benar masuk kepada kenormalan baru.
Seperti yang diketahui, pemerintah pusat memberikan izin new normal kepada empat wilayah di Indonesia, yaitu DKI Jakarta, Jabar, Sumbar, dan Gorontalo.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Syarat New Normal
"Syarat new normal virusnya harus terkendali, di Jabar salah satunya yang terkendali. Sebelum PSBB berakhir, indeks reproduksi virusnya harus sudah di angka 1 ke bawah," katanya.
Bagi Kamil, mengubah mindset masyarakat di kehidupan kenormalan baru menjadi pekerjaan yang paling sulit dilakukan. Perlu peran serta masyarakat dan media sendiri untuk Bersama-sama memberikan edukasi, sehingga kenormalan baru tidak justru menjadi boomerang peningkatan kembali kasus positif Covid-19.
"Karena itu sekarang kita lagi gencar edukasi bikin video, konten di medsos, koran, radio, termasuk 14 hari menugaskan TNI Polri untuk berjaga di took-toko dan mal-mal, untuk mengingatkan warga agar taat protokol normal baru," katanya.
Kamil mengingatkan warga Jabar, akan ada gaya hidup baru pascapandemi, masyarakat harus lebih peduli dengan kesehatan makanan, efisiensi kehidupan, empati orang semakin tinggi, orang akan lebih peduli kepada sesama.
"Jamu akan jadi the new espresso di new normal nanti," katanya.
Advertisement