Liputan6.com, Tokyo - Kematian Hana Kimura membuka mata pemerintah Jepang tentang dampak serius cyberbullying. Seperti diketahui, pegulat wanita ini diduga bunuh diri setelah menerima banyak komentar jahat sehari-hari.
Beberapa hari setelah kematian Hana Kimura, muncul wacana untuk memperketat aturan soal perundungan online.
Wacana ini dikemukakan Menteri Komunikasi Jepang Sanae Takaichi pada Selasa (26/5/2020), seperti diwartakan Variety.
Baca Juga
Advertisement
"Implementasi yang layak atas prosedur untuk membuka informasi tentang pelakunya sangat diperlukan, demi mencegah kekerasan online dan menyelamatakan korbannya," kata Sanae Takaichi.
Kasus Hana Kimura rupanya menjadi pendorong, sehingga Sanae merasa upaya pembahasan aturan anti-cyberbullying ini perlu dilakukan secara cepat.
Temui Para politikus
Sanae Takeuchi memasang target bahwa peraturan mengenai hal ini sudah bisa disahkan pada akhir tahun 2020.
Pernyataan Sanae Takaichi muncul setelah mengadakan pertemuan dengan kepala Partai Liberal Demokrat, Hiroshi Moriyama, dan Jun Azumi dari pihak oposisi, Partai Demokrasi Nasional. Mereka setuju untuk mendiskusikan topik ini di parlemen.
Advertisement
Buka Identitas
Salah satu perubahan yang kemungkinan terjadi, adalah operator telekomunikasi bisa diminta membuka identitas dan nomor telepon pelaku bullying.
Bersamaan dengan wacana ini, satu kelompok kerja di Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi juga mendiskusikan cara untuk mengidentifikasi pelaku perundungan online.
Facebook, Line, Twitter
Media sosial yang memiliki kantor cabang di Jepang, yakni Facebook, Twitter, dan Line, juga telah merilis pernyataan bersama. Mereka menyatakan posisi untuk memblokir pelaku perundungan. Namun di saat yang sama, media sosial ini menyebut akan tetap menghormati kebebasan berekpresi dan privasi pengguna.
Sayang, tak dijelaskan bagaimana usaha yang mereka lakukan dalam memenuhi target yang tampak berseberangan ini.
Advertisement
Unggahan Terakhir
Seperti diberitakan sebelumnya, Hana Kimura mulai sering mendapat komentar jahat sejak muncul dalam program reality show Terrace House, yang tayang di Fuji Television dan Netflix. Media Jepang melaporkan bahwa wanita 22 tahun ini tewas bunuh diri.
Pesan terakhirnya di Instagram, memperlihatkan fotonya bersama kucing. Di fotonya tertulis, "Aku mencintai kalian, kumohon hiduplah dengan umur panjang dan penuh kebahagiaan. Maafkan aku."
Simak juga informasi berikut ini:
KONTAK BANTUAN
Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.
Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku
Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.
Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.