Rawan Bencana, Waspadai Cuaca Buruk di 7 Wilayah Sulteng

Cuaca buruk diperkirakan masih akan melanda Sulawesi Tengah dalam beberapa hari ke depan. Tujuh daerah diminta untuk waspada, terutama yang memiliki kerawanan bencana seperti banjir dan longsor.

oleh Heri Susanto diperbarui 27 Mei 2020, 21:00 WIB
Seorang warga memandangi awan tebal yang menyelimuti langit Teluk Palu dari muara sungai saat cuaca buruk, (14/3/2020). (Foto: Liputan6.com/ Heri Susanto).

Liputan6.com, Palu - Cuaca buruk diperkirakan masih akan melanda Sulawesi Tengah dalam beberapa hari ke depan. Tujuh daerah diminta untuk waspada, terutama yang memiliki kerawanan bencana seperti banjir dan longsor.

Pihak BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Palu, memperkirakan dalam 2 hingga 7 hari ke depan cuaca buruk masih akan melanda sebagian kabupaten di Sulawesi Tengah, dengan intensitas hujan sedang hingga lebat yang disertai angin kencang, gelombang laut tinggi, dan petir.

Sejumlah daerah pun diminta waspada terhadap potensi bencana yang dapat timbul akibat kondisi cuaca tersebut. Prakiraan BMKG terdapat tujuh kabupaten di Sulteng yang akan dilanda cuaca buruk itu.

"Daerah itu Sigi, Donggala, Parimo, Poso, Morowali, Morowali Utara, dan Buol. Kami mengimbau daerah yang punya kerawanan banjir dan tanah longsor untuk waspada khususnya pada 27 dan 28 Mei," Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Palu, Nur Alim mengimbau, Rabu (27/5/2020).

Prakiraan intensitas hujan yang akan terjadi di daerah-daerah itu, yakni sedang dengan 5,0-10,0 mm per jam atau 20-50 mm per hari, hujan lebat dengan intensitas 10,0-20 mm per jam atau 10-100 mm per hari serta hujan sangat lebat dengan intensitas lebih dari 20 mm per jam atau lebih dari 100 mm per hari.

Sementara, tiupan angin secara umum di Indonesia mengarah ke timur dengan kecepatan rata-rata antara 5 sampai 20 knot yang dapat memicu gelombag laut tinggi.  

Oleh karena itu, para nelayan juga diminta waspada dan berhati-hati jika sedang beraktivitas di laut.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya