Liputan6.com, Jakarta Nama Triyaningsih di dunia olah raga atletik sudah sangat terkenal. Atlet kelahiran Semarang, Jawa Tengah, 32 tahun lalu ini, selalu menjadi bahan pembicaraan karena berbagai prestasinya, baik di level nasional hingga Asia.
Berkat keistimewaanya itu, perempuan dengan tinggi 147 cm ini menyandang jukukan ratu lari jarak jauh Indonesia. Betapa tidak, Triyaningsih sudah banyak meraih medali tertinggi dan bahkan rekor di nomor 5.000 meter, 10.000 meter dan maraton.
Advertisement
Semua catatan istimewa Triyaningsih ini terungkap pada program atau acara "Silaturahome" atau Silaturahmi From Home, Rabu (27/5/2020), KapanLagi Youniverse (KLY) yang dipandu Erwin Fitriansyah dari Bola.com.
Atlet yang juga seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) itu berinteraksi dengan para penggemarnya melalui Silaturahome. Tak hanya soal prestasinya, Triyaningsih juga bercerita soal sisi lain di luar perlombaan, termasuk di kegiatan di hari raya Idul Fitri atau lebaran di masa pandemi Corona ini.
"Ritual lebaran bisanya mudik ke Semarang bersilaturahmi dengan keluarga besar. Tapi, tahun ini tetap tinggal di Jakarta. Dan, selama Lebaran, saya salat di rumah kemudian video call dengan keluarga dan teman," kata Triyaningsih, atlet pemegang dua rekor nomor lari 5.000 meter, dan 10 ribu meter SEA Games.
Rekor SEA Games
Sekadar catatan rekor lari 5.000 meter dicatat pada SEA Games 2007 di Nakhon Ratchasima, Thailand, dengan 15 menit 54 detik.
Dua tahun kemudian, Triyaningsih mencatat rekor di nomor 10 ribu meter di Laos dengan catatan 32 menit 49,47 detik.
Kemudian Triyaningsih meraih medali emas pada SEA Games 2013, 2015, dan 2017. Sayang, ia gagal meraih emas pada SEA Gamaes 2019. Catatan 11 medali emas SEA Games dan 10 rekor menjadikan Triyaningsih layak mendapat predikat ratu lari jarak jauh Indonesia, bahkan Asia Tenggara.
Advertisement
Tiga Nomor
Pengalaman yang sulit dilupakan Triyaningsih adalah ketika meraih tiga medali emas SEA Games 2011 di Jakarta dan Palembang. Ia turun pada tiga nomor lari jarak jauh sekaligus, yakni 5.000 meter, 10.000 meter, dan marathon (42,195 km).
"Saya mengikuti lomba dalam jangka waktu seminggu, dengan jeda perlombaan selama dua hari," katanya.
Selama satu pekan itu, total rute yang ditaklukkan Triyaningsih adalah sepanjang 57,195 km itu. Dan, perjalanan panjangnya itu sukses membuahkan medali tertinggi di ajang tersebut.