Liputan6.com, Strasbourg - Ratusan orang melanggar aturan lockdown yang diterapkan oleh pemerintah Prancis guna mengurangi dampak penyebaran virus Corona Covid-19 demi menyaksikan pertandingan sepak bola. Mereka bahkan tidak menjaga jarak saat hadir dalam laga yang berlangsung kota Strasbourg tersebut.
Prancis merupakan satu dari sejumlah negara di Eropa yang menetapkan aturan lockdown bagi warganya selama pandemi virus Corona Covid-19. Pemerintah Inggris bahkan melarang kegiatan-kegiatan yang melibatkan massa dan kompetisi sekaliber Ligue 1 musim ini sudah dihentikan.
Advertisement
Langkah ini diambil setelah jumlah kasus virus corona Covid-19 di Prancis terus meningkat. Hingga saat ini, setidaknya lebih dari 182 ribu orang di sana telah terjangkit virus yang belum ditemukan vaksin penangkalnya itu. Sebanyak 28 ribu lebih warga Prancis meninggal akibat penyakit ini.
Di tengah upaya pemerintah dalam menekan laju penyebaran virus Covid-19, ratusan orang di Strasbourg justru mengabaikannya. Mereka keluar rumah untuk menyaksikan duel yang mempertemukan dua klub lokal di sana, Neuhof dan Hautepierre pada Minggu (25/5/2020).
Menurut laporan media-media lokal seperti dilansir dari AS, setidaknya 300 sampai 400 orang tumpah ruah saat itu. Sebagian besar tidak mengenakan masker dan mengabaikan physical distancing. Sebagian bahkan nekat masuk ke lapangan untuk merayakan gol secara bersama-sama.
Pertandingan berlangsung di Stadion Paco Meteo dan rekamannya bisa disaksikan di Youtube. Penonton berbondong-bondong setelah jadwal pertandingan diumumkan pihak penyelenggara lewat Facebook.
Menuai Kecaman
Kejadian ini membuat berang pejabat berwenang di kota Strasbourg. Wakil Walikota Strasbourg, Serge Oehler sangat menyayangkan dan menilai sikap para supoter itu sama sekali tidak bertanggung jawab.
"Kebodohan yang tidak bertanggung jawab dapat menyebabkan situasi kesehatan yang buruk di wilayah kami. Saya meminta Strasbourg untuk menunjukkan tanggung jawab," katanya.
Oehler menambahkan, pihaknya sebenarnya sudah melarang klub agar tidak menggelar pertandingan. Karena itu, mereka akan menindak siapapun yang terlibat dalam pertandingan 'terlarang' itu.
"Covid-19 bukan pandangan dari pemikiran, tapi racun. Jangan tambahkan kebodohan pada kematian yang menyerang secara membabi buta ini," ujar Oehler menegaskan.
Advertisement
Tidak Dapat Izin
Sementara itu, pemilik venue pertandingan, JS Koenigshoffen menyatakan, lapangannya digunakan tanpa izin. Pimpinan perusahaan, Francois Marcade, juga mengutuk pertandingan tersebut.
"Apa yang terjadi benar-benar tidak dapat dimaafkan dan tidak dapat diterima," katanya.
"Aku tidak tahu sampai sekitar jam 5 sore bahwa ratusan orang ada di sana. Dan aku bisa meyakinkanmu bahwa tidak ada pemimpin klub yang mengizinkan atau mendorong laga ini."