Tak Disangka, Ojol Ini Ternyata Mengantarkan Napi yang Baru Bebas

Pandemi Corona Covid-19 menjadi cobaan bagi masyarakat Indonesia. Di kondisi seperti ini, setiap orang harus berbuat baik kepada sesama. Misalkan saja kisah driver ojol di Denpasar, Bali asal Surabaya, Jawa Timur.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Mei 2020, 19:00 WIB
Sejumlah pengemudi ojek online membawa penumpang melintas di kawasan Harmoni, Jakarta, Selasa (7/4/2020). Selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), layanan ojek online (ojol) akan dilarang mengangkut penumpang dan hanya dibolehkan untuk antar barang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Denpasar - Pandemi Corona Covid-19 menjadi cobaan bagi masyarakat Indonesia. Di kondisi seperti ini, setiap orang harus berbuat baik kepada sesama. Misalkan saja kisah driver ojol di Denpasar, Bali asal Surabaya, Jawa Timur.

Dilansir dari Merdeka.com, driver ojol bernama Iwan Sugito Pranoto (34) itu mengantar seorang penumpang ke Kabupaten Bangli, Senin (25/5/2020). Jarak yang dia tempuh mengantar penumpang yang diketahui merupakan narapidana yang baru bebas itu sejauh 40 kilometer.

Iwan menceritakan bahwa bertemu dengan penumpang itu di depan Lapangan Lumintang, Denpasar, Senin (25/5/2020) pukul 14.00 WITA. Lantaran belum mendapatkan orderan, Iwan pun menerima permintaan penumpang itu untuk mengantarnya ke Bangli.

Di tengah perjalanan, Iwan merasakan firasatnya mengatakan ada yang tidak beres. Iwan awalnya curiga bahwa penumpangnya adalah pasien RS Bangli. Pasalnya si penumpang terlihat seperti orang linglung dan duduknya terlihat tidak tenang.

"Saya sempat curiga pasien rumah sakit Bangli," ungkap Iwan.

 


Firasat

Firasat tak enaknya muncul kembali saat penumpang itu tiba-tiba mengambil minumannya dan langsung menghabiskan saat Iwan berhenti. "Bapak saya haus, saya minta ya. Diminum sampai habis lalu dibuang," cerita Iwan.

Iwan pun melanjutkan perjalanan dengan tujuan pasar Bangli. Setelah sampai, penumpang turun lalu melepas helm dan disusul dengan permintaan maaf.


Tidak Bayar

Penumpang itu rupanya tak memiliki sepeser uang untuk membayar Iwan. Jika sesuai dengan aplikasi, ongkos yang harus dibayar sebesar Rp 250 ribu. Tapi Iwan mengaku ikhlas melakukan hal itu.

"Saya ikhlas dan tidak apa-apa, sudah firasat," bebernya.

Terlebih saat penumpang mengatakan bahwa dirinya belum tnetu diterima lagi oleh keluarganya. "Saya tidak bisa bayar bapak. Baru lepas dari tahanan. Belum tentu keluarga menerima," kata Iwan menirukan ucapan penumpangnya.

Sumber: Merdeka.com


Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya