Banyak Promo, Saatnya Investasi Property

Kalangan perbankan dan pengembang memberikan banyak stimulus kepada masyarakat untuk memiliki hunian

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 27 Mei 2020, 21:05 WIB
Sebuah maket perumahan di tampilkan di pameran properti di Jakarta, Kamis (8/9). Penurunan DP KPR rumah kedua dan ketiga juga turun masing-masing menjadi 20% dan 25%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kalangan perbankan dan pengembang memberikan banyak stimulus kepada masyarakat untuk memiliki hunian. Selain program suku bunga terjangkau yang diberikan oleh perbankan, para pengembang juga memberikan program menarik, yakni diantaranya down payment (DP) dibayar oleh pengembang.

Masa krisis seperti pandemi Covid-19 dinilai merupakan waktu terbaik untuk membeli hunian.

“Sekarang momentum yang tepat untuk membeli rumah karena banyak kemudahan dari perbankan dan pengembang," tegas Direktur Eksekutif Indonesia Properti Watch (IPW) Ali Tranghanda dalam keterangannya, Rabu (27/5/2020).

Dia menilai, kondisi saat ini berbeda dengan kondisi krisis ekonomi 1998 lalu. Sebab, saat krisis ekonomi terjadi financial crash sehingga daya beli masyarakat sangat lemah.

Namun, kondisi pandemi saat ini daya beli masyarakat khususnya kelas menengah atas masih tinggi. Hanya saja mereka menahan untuk melakukan spending.

Menurut Ali, saat ini merupakan momentum tepat bagi para Investor maupun end user untuk membeli property. Sebab, banyak pengembang yang menawarkan beragam promo.

“Saya memperhatikan salah satunya adalah Sinar Mas Land, pengembang ini membayar uang muka bagi para konsumennya melalui program Move In Quickly. Ibaratnya sekarang pembeli itu posisinya diatas, memiliki daya tekan untuk memilih produk yang diinginkan,” tegasnya.

Karena itulah, golden moment di industri properti tersebut harus benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat yang ingin memiliki hunian.

Ali juga mengingatkan, bahwa momentum seperti saat ini belum tentu berulang saat masa pandemi berakhir.

“Jadi manfaatkan saja program-program itu, karena belum tentu ada lagi. Namun investor tetap harus jeli untuk tidak sembarang membeli karena reputasi pengembang harus juga menjadi faktor pertimbangan utama,” tegasnya.

Saat ini banyak pengembang property meluncurkan berbagai strategi pemasaran untuk mempertahankan penjualan, salah satunya Sinar Mas Land.

Pengembang memberikan potongan harga jual, gratis BPHTB hingga keringanan pembayaran. Sehingga, saat ini konsumen dapat membeli rumah sebagai kebutuhan pokok dengan harga paling kompetitif.

 


Kemudahan Kredit

Pengunjung melihat maket perumahan di pameran properti di Jakarta, Kamis (8/9). Dengan dilonggarkannya rasio LTV, BI optimistis pertumbuhan KPR bertambah 3,7%year on year (yoy) hingga semester I-2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bank-bank terkemuka juga memberikan kemudahan kredit bagi konsumen yang membeli rumah milik pengembang properti ternama pada saat sulit seperti saat ini.

Hal tersebut didasari kepercayaan bank terhadap perusahaan tersebut yang memiliki rekam jejak baik.

Dia menambahkan, diharapkan program-program tersebut akan terus berlanjut di masa mendatang. Sehingga masyarakat semakin bisa menjangkau produk-produk hunian berkualitas.

Head of Research and Counsultancy Savills Indonesia, Anton Sitorus menilai, stimulus yang diberikan perbankan dan pengembang tersebut cukup strategis di masa pandemi.

“Itu (stimulus) tentu bagus,”ujarnya. Apalagi di tengah pandemi masyarakat harus mengatur cash flow nya. Sehingga mereka yang ingin memiliki hunian bisa merealisasikannya karena adanya stimulus tersebut.

Apalagi banyak pengembang yang memberikan stimulus hingga akhir tahun nanti. Sehingga saat pandemi COVID-19 berakhir masyarakat masih bisa memanfaatkan stimulus tersebut.

Mengenai kawasan yang ke depan masih tetap prospektif yakni di kawasan BSD City, Cibubur dan Bekasi.

 


Promo BCA dan BTN

Maket rumah yang dipamerkan dalam pameran Indonesia Property Expo (IPEX) 2017 di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (11/8). Pameran proyek perumahan ini menjadi ajang transaksi bagi pengembang properti di seluruh Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Beberapa bank juga memberikan perhatian lebih besar terhadap pembiayaan perumahan. Tak hanya didominasi oleh bank BUMN tetapi juga swasta.

“Perseroan berupaya menyesuaikan dukungan untuk sektor properti di tengah ancaman perlambatan ekonomi nasional dan global,”ujar Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F Haryn.

Saat ini BCA mematok suku bunga KPR fix satu tahun sebesar 4,63 persen, sedangkan untuk tenor lima tahun suku bunga fix sebesar 7 persen.

Untuk fix dua tahun dan sampai tiga tahun suku bunga ditetapkan 6 persen dan 8 persen. Tingkat suku bunga KPR tersebut berlaku dalam program suku bunga spesial HUT BCA.

Untuk tetap mempertahankan pertumbuhan KPR di tengah pandemi corona, misalnya, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) merilis program pembiayaan hunian bertajuk KPR From Home.

“Dalam program ini kami menawarkan bunga angsuran mulai dari 6 persen fix selama setahun,” ujar Executive Vice President Nonsubsidized Mortgage & Personal Lending Division BTN Suryanti Agustinar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya