Liputan6.com, Malang - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengirimkan dua unit mobil laboratorium dengan fasilitas tes polymerase chain reaction (PCR) atau tes PCR. Bantuan itu akan mendukung percepatan penanganan wabah di provinsi ini.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, di dalam setiap mobil laboratorium itu terdapat 4 mesin tes PCR dengan kapasitas maksimal masing–masing sebanyak 200 tes.
Baca Juga
Advertisement
"Sehingga dari dua mobil laboratorium itu total ada 8 mesin tes dengan kapasitas maksimum seluruhnya bisa sampai 1.600 tes," kata Khofifah di Malang, Rabu, 27 Mei 2020.
Sampai Rabu petang, mobil laboratorium tersebut memiliki 4.992 reagen PCR kit. Bantuan dari pemerintah pusat melalui gugus tugas itu tidak hanya mobil dan mesin tes saja, tapi sudah termasuk tenaga analisis.
Dengan demikian, akan memudahkan penanganan dan mendukung kerja Laboratorium ITD Universitas Airlangga yang berkapasitas 360 spesimen. Apalagi di laboratorium itu ada sejumlah tenaga medis yang harus istirahat lantaran dinyatakan positif Covid-19.
"Kalau kemarin di ITD Unair kewalahan, spesimen menumpuk. Sekarang sudah ada dukungan termasuk tenaganya," ucap Khofifah.
Karena bersifat mobile, maka laboratorium itu bisa digerakkan ke rumah sakit yang butuh dukungan cepat. Termasuk bisa digerakkan ke berbagai daerah dengan laboratorium terbatas. Tes PCR mobile jadi andalan, tidak hanya bertumpu pada rapid test saja.
"Mudah-mudahan bisa mempercepat testing dengan validitas tinggi karena PCR jadi andalan. Kalau rapid test kan harus dua kali reaktif," ujar Khofifah.
Simak video pilihan berikut ini:
Tiga Kecepatan
Khofifah tidak memungkiri pada hari–hari sebelumnya ada kekurangan mesin tes PCR. Meski sudah ada beberapa laboratorium, tapi belum dioptimasi. Dengan ada bantuan laboratorium mobile itu diharapkan tidak ada pasien harus berlama–lama menunggu tes.
"Dengan tambahan bantuan mobile laboratorium ini semua bisa lebih cepat. Kalau ada peningkatan kasus maka bisa gerak cepat," ujarnya.
Ia menekankan penting juga mengedepankan kecepatan tes, tracing, atau pelacakan riwayat kontak serta treatment atau pengobatan. Kombinasi ketiganya akan mempercepat penanganan dan penyembuhan pasien agar penyebaran virus tak meluas.
"Semua harus cepat, cepat dites dan dilacak. Juga cepat perawatannya agar pasien cepat sembuh," kata Khofifah.
Advertisement