Liputan6.com, Jakarta PT Boston Furniture Industries Tbk berencana mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia pada 22 Juni 2020. Dengan jumlah lembar saham yang ditawarkan mencapai 400 juta lembar atau sekitar 24,24 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Harga per lembar saham yang ditawarkan adalah Rp 80 sampai Rp 120. Dengan kisaran dana yang bisa terhimpun dari masyarakat Rp 32 miliar sampai Rp 48 miliar.
Advertisement
Dana yang didapatkan dari IPO, rencananya akan digunakan untuk belanja modal serta mendanai modal kerja yang diharapkan dapat mendukung rencana ekspansi dan pertumbuhan perusahaan.
“Saat ini (masa PSBB) adalah saat yang tepat untuk mempromosikan gaya hidup yang lebih baik. Saya sendiri berkeinginan untuk mengubah kondisi tempat tinggal saya agar menjadi lebih nyaman. Dikarenakan akhir-akhir ini kita lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, hal ini menimbulkan perubahan perilaku manusia dimana kita berkeinginan untuk membuat tempat tinggal kita menjadi lebih baik," ujar Direktur Utama dari PT Boston Furniture Industries Tbk, Hardy Satya, Kamis (28/5/2020).
Selain saham, sebagai pemanis, PT Boston Furniture Industries Tbk juga akan memberikan waran secara cuma-cuma di mana setiap 1 saham baru akan mendapatkan 1 waran.
Dalam rangka proses IPO ini, Boston Furniture Industries menunjuk PT Danatama Makmur Sekuritas sebagai lead underwriter atau penjamin pelaksana emisi efek.
Pasar Ekspor
Dia mengatakan dapat meyakinkan calon konsumen untuk membeli produk-produk perusahaan karena merupakan produk yang nyaman, indah, yang dapat membuat hunian menjadi jauh lebih baik.
"Sebelum pandemi ini, orang tidak menghabiskan banyak waktu di rumah, namun sekarang mereka tidak punya pilihan dan perlahan-lahan, jika kami terus mensosialisasikan ini, maka orang akhirnya akan mengerti bahwa tinggal di rumah ini akan menjadi suatu gaya hidup yang baru,” jelas dia.
Kedepannya, Boston Furniture Industries berencana untuk memperluas pangsa pasar dengan cara meningkatkan efisiensi produksi serta melakukan inovasi secara terus menerus pada produk furnitur yang dihasilkan.
Advertisement