Liputan6.com, Jakarta - Tim riset dan pengembangan internal Facebook, NPE Team, kembali meluncurkan aplikasi baru. Aplikasi bernama CatchUp ini menawarkan layanan panggilan suara, alih-alih video yang sebenarnya sedang naik daun.
Meski hanya menawarkan layanan panggilan suara, Facebook menyebut CatchUp memiliki fitur pembeda. Adapun fitur pembeda itu adalah pengguna dapat mengetahui siapa saja di kontaknya yang sedang aktif dan dapat ditelpon.
Menurut Facebook, salah satu alasan orang saat ini tidak lagi melakukan panggilan telepon adalah mereka terkadang tidak mengetahui apakah lawan bicaranya sedang senggang dan dapat dikontak.
Oleh sebab itu, seperti dikutip dari Tech Crunch, Kamis (28/5/2020), Facebook merilis CatchUp. Jadi, pengguna aplikasi ini dapat mengetahui apakah calon lawan bicaranya sedang aktif sehingga dapat dihubungi.
Baca Juga
Advertisement
Dengan demikian, panggilan telepon yang dilakukan dapat benar-benar efektif, tanpa perlu penelpon mengecek terlebih dulu atau malah panggilan tersebut masuk ke kotak suara.
Facebook juga mengatakan alasan merilis aplikasi telepon semacam ini, karena tidak semua orang siap melakukan panggilan video, terutama saat sedang melakukan hal lain. Untuk itu, panggilan suara dianggap lebih sesuai.
Seperti layanan serupa, aplikasi ini dapat digunakan untuk percakapan pribadi atau dalam grup. Facebook mengatakan ide aplikasi ini sebenarnya ada sebelum Covid-19, tapi dipercepat pengembangannya setelah ada pandemi.
Meski dikembangkan oleh tim internal Facebook, pengguna tidak perlu memiliki akun media sosial itu untuk memakainya. Selain itu, tampilan antarmuka aplikasi ini juga dibuat sederhana, sehingga lebih mudah diakses.
Untuk sekarang, CatchUp hanya tersedia untuk pengguna iOS dan Android di wilayah Amerika Serikat. Dan perlu diingat, aplikasi ini masih bersifat eksperimen, sehingga belum dipastikan apakah akan rilis untuk publik.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Facebook Rilis Aplikasi Chatting Khusus Apple Watch
Sebelumnya, Facebook juga baru merilis aplikasi chatting eksperimental untuk Apple Watch. Diberi nama Kit (Keep in Touch), aplikasi ini dibuat oleh tim riset dan pengembangan internal perusahaan, yang bernama NPE Team.
Dikutip dari Tech Crunch, Jumat (17/4/2020), Kit menggabungkan cara kerja Facebook Messenger yang didukung teknologi kode QR. Jadi, untuk terhubung dengan orang lain, pengguna harus memindai kode QR-nya terlebih dulu.
Mengingat ditujukan untuk Apple Watch, kemampuan komunikasi yang ada di Kit tidak terlalu beragam. Terlebih, seluruh aktivitas komunikasi hanya dilakukan dalam satu ketukan saja.
Dengan satu ketukan tersebut, pengguna dapat berbagi lokasi, mengirimkan emoji maupun rekaman suara. Pengguna juga dapat mendiktekan pesan layaknya di iMessage, tapi yang dikirim berasal dari Facebook Messenger.
Nantinya, penerima juga dapat merespons langsung pesan tersebut dari Apple Watch. Adapun gagasan hadirnya Kit adalah memungkinkan pengguna tetap berkomunikasi, tanpa perlu memakai smartphone-nya.
Sekilas, aplikasi ini mirip dengan Facebook Messenger yang juga sudah mendukung Apple Watch. Pembedanya, Kit lebih fokus pada kontak terdekat pengguna, seperti keluarga atau sahabat.
Oleh sebab itu, tampilan dan pengalaman aplikasi ini berbeda dari Facebook Messenger di Apple Watch yang masih memerlukan navigasi untuk sekadar membaca atau merespons pesan.
Namun perlu diketahui, mengingat aplikasi ini masih bersifat eksperimen, ada kemungkinan Facebook akan menutupnya apabila tidak mendapat respons yang positif.
Advertisement
Facebook Hadirkan Mode Diam untuk Bungkam Notifikasi di Smartphone
Di sisi lain, Facebook sendiri baru saja mengumumkan fitur baru bernama Quiet Mode alias modus diam untuk aplikasi mobile-nya.
Dengan mode ini, Facebook bisa meminimalisasi adanya gangguan karena notifikasi yang masuk. Caranya dengan membungkam push notification pada aplikasi selama beberapa waktu.
Mengutip laman Tech Crunch, Minggu (12/4/2020), Facebook mengumumkan perubahan ini sebagai sebuah update di unggahan Newsroom Covid mereka.
Menurut Facebook, hal ini merupakan cara bagi pengguna untuk menetapkan batasan main Facebook, agar tak mengganggu aktivitas kerja di rumah ketika pandemi Covid-19.
Facebook juga menyebut, pengguna bisa mengaktifkan atau menonaktifkan mode diam sesuai kebutuhan. Pengguna juga bisa menjadwalkannya agar berfungsi secara otomatis di waktu yang telah ditentukan.
Misalnya, saat pengguna bekerja di rumah, mode diatur dari jam 9 hingga jam 5 sore. Dengan begitu, selama jam tersebut, pengguna tidak akan terganggu dengan notifikasi yang muncul di Facebook, kerja pun bisa lebih fokus.
Nah, jika pengguna tergoda membuka Facebook saat mode diam diaktifkan, aplikasi bakal mengingatkan kalau si pengguna memasang mode diam.
(Dam/Isk)