Liputan6.com, Jakarta - Yuni Shara merasakan begitu banyak perbedaan dalam merayakan Lebaran 2020 dari tahun-tahun sebelumnya. Tentunya, itu karena adanya pandemi Corona Covid-19
Pandemi ini membuat Yuni Shara kehilangan banyak kegiatan yang seharusnya bisa dilakukan di luar rumah. Ia pun hanya bisa mentaati peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
"Hari-hari kita sejak 1 Maret sampai hari ini mendadak berubah. Saya otomatis tidak ada pekerjaan, lalu harus adaptif dengan aturan-aturan yang terus berkembang sampai hari ini," terang Yuni Shara kepada Liputan6.com dalam program Silaturahome, Selasa (26/5/2020).
"Kita tak punya pilihan, harus menjalani dan taat terhadap itu supaya wabah ini cepat selesai," lanjut Yuni Shara dalam acara yang juga dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo itu.
Baca Juga
Advertisement
Silaturahmi Berbeda
Selain itu, Yuni Shara juga mengungkapkan apa yang ada di dalam pikirannya dengan suasana Lebaran di tengah pandemi Covid-19 ini.
"Lebaran ini mungkin memang kita harus merasakan sejarah. Ada satu sejarah yang silaturahminya berbeda, tak ada takbiran keliling, tak ada yang mudik," ungkap Yuni Shara.
Advertisement
Tetap Memasak
Menariknya, Yuni Shara juga mengaku tetap memasak untuk porsi Lebaran meskipun tak ada tamu yang datang ke rumahnya. Pasalnya, ia memang tak menerima tamu.
Tradisi
"Salat ied di rumah saja, sungkeman seperti biasa, terus tetap memasak biarpun enggak ada yang datang. Itu semua dilakukan secara biasa karena tradisi, tapi bedanya enggak dilakukan secara berkerumun," terang Yuni.
Advertisement
Ibunda Sudah Sepuh
Yuni Shara juga mengungkapkan alasannya tak menerima tamu ke rumahnya. Ia mengaku bahwa sang ibunda, Rochma Widadiningsih menjadi alasan utamanya.
"Orang juga enggak boleh sensitif dengan kondisi ini. Kayak saya, enggak terima tamu bukan apa-apa, karena ibu saya sudah sepuh dan ada penyakit bawaan. Jadi mohon dimengerti kalau ada yang tak bisa ke rumah, karena ada peraturannya," Yuni Shara menyampaikan.