Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay menilai Menko Polhukam Mahfud MD tidak bijak membandingkan kematian akibat kecelakaan lalu lintas dengan kematian akibat Covid-19. Keselamatan diri dan warga negara merupakan tanggungjawab negara.
"Lagi pula, kenapa perbandingannya kecelakaan lalu lintas dan beberapa penyakit katastropik? Kenapa tidak sekalian dibandingkan dengan kematian akibat perang dunia II? Kematian akibat perang dunia pasti jauh lebih banyak," ujar Saleh dalam keterangan tertulis, Rabu (28/5).
Advertisement
Saleh menilai, pernyataan Mahfud mengindikasikan pemerintah tak mampu melawan penyebaran Covid-19. Upaya pemerintah sampai hari ini tidak mampu mengontrol penyebaran. Karenanya, pemerintah membuat masyarakat agar tidak takut dengan Covid-19.
Selain itu, pernyataan Mahfud tersebut dinilai berhubungan dengan upaya pemerintah membangun kesadaran kepada masyarakat untuk menghadapi new normal. Saleh menilai hal itu diperlukan untuk menggerakan ekonomi karena kebijakan PSBB berdampak langsung di Indonesia maupun dunia.
Saleh mengatakan, pemerintah tengah memprioritaskan penyelamatan ekonomi sebagai agenda utama. Sementara, penanganan Covid-19 dianggap sebagai penyakit menular lain yang ada. Menurutnya, hal ini bertentangan dengan keputusan pemerintah menjadikan Covid-19 bencana nasional yang belum berakhir hingga sekarang.
"Kalau Pak Mahfud meminta agar masyarakat tidak takut berlebihan, lalu kenapa sejak awal ini ditetapkan sebagai bencana nasional? Bukankah suatu bencana, apalagi itu statusnya bencana nasional, sangat wajar ditakuti dan dikhawatirkan?," kata politikus PAN itu.
Saleh meminta para pejabat pemerintahan bijak dalam memberikan pernyataan. Agar masyarakat tetap punya optimisme dalam melawan Corona. Saleh mengatakan, optimisme dan semangat masyarakat harus tetap dibangun. Karena dengan bersama mereka perlawanan terhadap Covid-19 ini dilakukan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tak Perlu Takut Berlebihan
Menko Polhukam Mahfud MD sebelumnya meminta warga tak perlu takut berlebihan dengan virus Corona. Hal ini disampaikannya saat menjadi pembicara secara daring untuk acara halal bihalal Idulfitri Keluarga Besar Universitas Sebelas Maret.
"Saya kira kita jangan berlebihan takut ya," kata Mahfud, Rabu (26/5).
Dia menuturkan, ada data dari Kompas, yang membuat banyak orang meninggal karena penyakit tersebut. Termasuk di Indonesia.
Dia menjelaskan di Indonesia ada 4.484 orang meninggal dunia. Jumlah itu diambil sejak Januari hingga April.
"131 Hari itu, sehari mati cuma 17. Angka kecelakaan mati lalu lintas itu 9 kali lebih banyak dari Corona. Berkali-kali orang mati karena AIDS. Dan karena diare," ungkap Mahfud.
"Kalau di dunia itu yang mati karena diare itu selama 131 hari itu 560 ribu. Yang mati karena Corona cuma 280 ribu seluruh dunia, karena diare. Yang mati karena kanker itu 3 juta orang di luar Corona," lanjut dia.
Advertisement