Liputan6.com, Jakarta - IM3 Ooredoo memberikan bantuan alat pelindung diri (APD) kepada para tenaga medis yang bertugas di lini depan. Ada pula bantuan sembako dan wastafel portabel ke pemukiman warga.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Indosat Ooredoo dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang berlangsung selama Ramadan, antara 11 hingga 20 Mei 2020.
Mengutip keterangan resmi Indosat Ooredoo, Kamis (28/5/2020), kegiatan ini dilakukan di wilayah Sumatera, Botabek, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Sulawesi.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Director & Chief Operating Officer Indosat Ooredoo Vikram Sinha, Indosaat Ooredoo berupaya berperan aktif menjalankan berbagai inisiatif sosial untuk membantu pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat dalam kondisi sekarang ini.
"Penyaluran bantuan ini merupakan wujud kepedulian kami terhadap penanganan pandemi Covid-19 khususnya di Indonesia, sehingga tenaga medis dapat menjalankan tugasnya lebih maksimal dan meringankan beban ekonomi masyarakat," tutur Vikram.
Untuk membantu ketersedian APD, Indosat Ooredoo memberikan bantuan 3.000 pakaian hazmat dan pelindung wajah ke 300 Puskesmas rujukan penanganan Covid-19 yang tersebar di lima regional di Indonesia.
10.000 Paket Sembako
Sementara untuk masyarakat yang membutuhkan, bantuan disalurkan dalam bentu 10 ribu paket sembako dan masker kain. Lalu, ada pula instalasi 100 wastafel portabel dengan sabun yang ditempatkan di masing-masing pemukiman warga.
Instalasi wastafel portabel ini dipasang di Sumatera, Botabek, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi. Selain itu, ada ratusan instalasi bak cuci tangan di wilayah yang paling terdampak berdasarkan data Kemenkes, yakni Jakarta dan Surabaya.
Bersama dengan itu, operator yang identik dengan warna kuning ini juga memberikan edukasi mengenai Covid-19, sekaligus menyebarluaskan kampanye Di Rumah Aja dan physical distancing, termasuk sosialisasi pentingnya menjaga kebersihan.
Tidak hanya itu, Indosat Ooredoo turut membagikan 13 ribu kartu perdana untuk tenaga medis dan masyarakat. Pengguna dapat langsung memakainya untuk mengakses kuliah online di lebih dari 200 universitas dan lima e-learning.
(Dam/Isk)
Advertisement