Target Penerapan New Normal di Sektor Pariwisata Versi Kemenparekraf

Kemenparekraf saat ini sedang memfinalisasi protokol new normal yang diperkirakan selesai pada awal Juni 2020.

oleh Komarudin diperbarui 28 Mei 2020, 14:04 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan perlu persiapan sebulan untuk penerapan New Normal (Dok.YouTube/Komarudin)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan target penerapan New Normal tergantung dengan kesiapan daerah masing-masing.

"Ada daerah yang sudah siap dan sangat detail dengan segala sesuatunya. Itu tentunya jadi salah satu tolak ukur kita juga," ujar Wishnutama dalam dialog di YouTube, Kamis (28/5/2020).

Wishnutama melanjutkan persiapan New Normal perlu dilakukan sekitar satu bulan sejak daerah itu dinyatakan dibuka.

"Bukan dari sekarang ya, tapi satu bukan sejak saat daerah tersebut bisa dibuka," tegas Wishnutama.

Khusus di sektor pariwisata, banyak sekali yang sedang dipersiapkan untuk dibuka. Tidak hanya wisata alam, tapi juga restoran, hotel, dan berbagai jenis wisata.

"Semua sudah kita persiapkan. Saat ini dalam tahap sinkronisasi dan harmonisasi, termasuk dengan Gugus Tugas. Jadi, ini perlu dikoordinasikan dengan Gugus Tugas karena sangat penting," imbuh Wishnutama.

Load More

Koordinasi dengan Pihak Lain

Menparekraf Wishnutama Kusubandio. (Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Lebih lanjut Wishnutama menjelaskan, pihaknya akan berkoordinasi juga dengan pihak Garuda, jika destinasi wisata dinyatakan dibuka, termasuk dengan pihak hotel.

"Kita akan menyiapkan paket-paket wisata dengan harga yang menarik," ucap Wishnutama.

Wishnutama menambahkan, di era pandemi corona Covid-19 ini atau era digitalisasi terakselerasi dengan cepat. Hal itu terjadi dalam berbagai sektor, termasuk untuk promosi pariwisata.

"Ke depan akan banyak dilakukan melalui digital, karena itu akan lebih efektif dan spesifik," kata Wishnutama.

Namun, semua itu perlu kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan, baik pihak bandara, hotel, dan yang lain-lain.

"Jika perlu, misalnya, mereka yang melanggar dicabut izinnya," tandas Wishnutama.


Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya