Liputan6.com, Syndey - Virus Corona COVID-19 di Australia memberi dampak finansial bagi PNS di New South Wales. Gaji PNS di negara bagian itu dipastikan tak naik selama 12 bulan.
Dilaporkan ABC Indonesia, Kamis (28/5/2020), keputusan ini diambil karena pemerintah sekarang harus terlebih dahulu menangani meningkatnya jumlah pengangguran karena pandemi tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Kepala negara bagian NSW, Premier Gladys Berejiklian mengatakan dengan tidak adanya kenaikan gaji maka pemerintah akan menghemat dana sebesar 3 miliar dolar Australia, sekitar Rp 3 triliun.
Namun ia memastikan tidak akan ada PNS negeri yang akan diberhentikan.
Kebijakan yang berlaku sebelumnya adalah ratusan ribu pegawai negeri di negara bagian setiap tahunnya mendapat kenaikan gaji sebesar 2,5 persen.
Namun perjanjian yang sudah ada dengan polisi, perawat dan pegawai negeri umum lainnya akan berakhir 30 Juni.
Perjanjian yang sudah disepakati sebelum adanya wabah virus corona tidak akan terpengaruhi oleh pembekuan kenaikan gaji tersebut.
Secara keseluruhan ada sekitar 70 perjanjian dari sekitar 100 perjanjian yang akan terpengaruh oleh pembekuan yang akan mulai diberlakukan di tahun keuangan baru 1 Juli 2020.
Premier Berejiklian mengatakan kebijakan ini akan termasuk jaminan tidak adanya pemutusan hubungan kerja paksa bagi semua pegawai, kecuali untuk jajaran eksekutif senior.
Namun diperkirakan beberapa anggota parlemen lokal NSW akan mengajukan keberatan atas kebijakan tersebut.
Premier Berejiklian mengatakan pembekuan kenaikan gaji akan membuat sektor PNS tetap aman di tengah masa sulit secara perekonomian sekarang ini.
"Sementara kita sudah berhasil mengatasi masalah kesehatan dari pandemi, kita belum keluar dari kesulitan ekonominya," kata Premier Berejiklian.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
400 Ribu PNS di New South Wales
Sebagai negara bagian terbesar di Australia dari sisi jumlah penduduk, NSW memiliki jumlah pegawai negeri terbesar sebanyak 400 ribu orang, dari keseluruhan 4,2 juta orang pekerja di sana.
Data terbaru dari Biro Statistik Australia (ABS) menunjukkan bahwa 221.400 orang di NSW kehilangan pekerjaan mereka sejak dinyatakan adanya pandemi COVID-19 di bulan Maret.
Tingkat upah di NSW turun 4,9 persen sejak pertengahan Maret, meski ada kenaikan upah di sektor seperti kesehatan, pendidikan dan layanan sosial.
Mereka yang bekerja di sektor akomodasi, layanan makanan, manufaktur, dan sains mengalami penurunan pendapatan lebih dari 12 persen.
Advertisement