Liputan6.com, Jakarta - Seorang fotografer asal Singapura, Jeryl Tan, punya cara unik untuk membantu sesama yang kesulitan akibat pandemi corona Covid-19. Ia menawarkan jasa pemotretan makanan (food photography) untuk pengusaha makanan dan minuman secara gratis.
Lelaki yang pernah menjadi tentara berpangkat letnan itu mulai menawarkan jasanya pada awal Mei 2020. Ia mempromosikannya lewat akun Facebook miliknya.
Baca Juga
Advertisement
Sasaran Jeryl adalah para pengusaha restoran, kafe, dan pedagang kaki lima yang memiliki layanan dibawa pulang maupun pesan antar. Makanan atau minuman yang hendak dipromosikan nantinya akan dipotret dengan layanan standar.
"Apa yang Anda akan dapatkan? Hingga lima foto yang bisa digunakan untuk promosi/awareness/marketing produkmu di media digital untuk menjangkau massa," jelas Jeryl.
Agar tak ada makanan yang terbuang, ia membatasi tiga UKM saja yang dilayani per hari. Ia pun meminta siapa pun membantunya menyebarkan niat baiknya itu ke orang-orang yang sangat membutuhkan.
"Ini benar-benar pemotretan panjang, tetaapi bila dapat membantu orang lain, aku bersedia melakukan bagianku," ujarnya.
Tawaran tersebut langsung disambut baik para pengusaha makanan, mulai dari bento, kue, hingga mi. Jeryl mengaku Instagramnya dibanjiri pesan langsung mereka yang berharap bisa dapat layanan pemotretan makanan gratis.
Tak Ada Sampah
Sebagai balasannya, Jeryl tak perlu khawatir akan stok makanan di rumah. Selain itu, perangkat penyajian, seperti piring dan lain-lainnya, disiapkan pula oleh para pengusaha. Ia hanya perlu menatanya secantik mungkin.
"Aku jadi jago menata makanan," tulisnya dalam Instagram Storiesnya.
Setelah berjalan dua minggu, ia mengatakan sudah 17 pengusaha yang dibantunya. Ia pun berterima kasih kepada para pengusaha yang telah mempercayakan makanan mereka untuk dipotret lelaki yang berstatus freelancer itu.
"Meja makanku sejak itu telah berubah menjadi studio sementara," tulis Jeryl.
Ia mengatakan semua foto yang dihasilkannya menggunakan pencahayaan alami. Ia juga menegaskan tidak ada makanan yang terbuang.
Jelang 1 Juni mendatang, jumlah permintaan yang dilayani akan sangat terbatas. Jeryl menyatakan hingga saat ini belum berencana memperpanjang layanannya itu.
"Tapi, aku tetap akan menerima permintaan hanya untuk usaha yang sangat-sangat membutuhkannya," sambung dia.
Advertisement