Aliran Modal Asing Masuk Indonesia Meningkat, Capai Rp 6,15 Triliun

BI mencatat aliran modal asing atau capital inflow di minggu kedua bulan Mei melalui Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp6,15 triliun

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Mei 2020, 16:50 WIB
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RGD) Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (19/12/2019). RDG tersebut, BI memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan 7 Days Reverse Repo Rate (7DRRR) sebesar 5 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing atau capital inflow di minggu kedua bulan Mei melalui Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp6,15 triliun. Angka ini meningkat dua kali lebih dari posisi minggu pertama sebesar Rp2,97 triliun.

"Kalau kami pantau di minggu kedua, selama minggu kedua bulan Mei terdapat inflow atau masuk asing di SBN Rp6,15 triliun dari periode 18 Mei sampai 20 Mei 2020," kata Gubernur, Perry Warjiyo, dalam video conference di Jakarta, Kamis (28/5/2020).

Perry mengatakan, peningkatan aliran modal asing masuk ini akibat meredanya kepanikan global terhadap Covid-19.

Apalagi, langkah-langkah ditempuh pemerintah dan juga BI dalam penanganam Covid-19 memberikan kepercayaan kepada investor.

Kendati begitu, dirinya mengaku masih terjadi outflow atau aliran modal asing keluar dari instrumen saham. Sebab, isu kondisi pasar saham global masih mempengarungi pergerakan arus modal asing.

 


Pasar Saham Global

Ilustrasi Bank Indonesia.

"Di minggu kedua outflow Rp2,72 trilin minggu pertama adalah Rp3,9 triliun memang itu berkaitan dengan kondisi pasar saham global," tandas dia.

Dwi Aditya Putra

Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya