Hampir Tengah Tahun, Ayo Evaluasi Resolusi Keuanganmu

Menjelang tengah tahun, saatnya kita melakukan evaluasi terhadap rencana keuangan yang telah kita buat di awal tahun.

oleh Arthur Gideon diperbarui 29 Mei 2020, 06:00 WIB
Layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Enam bulan lalu, banyak dari kita yang telah menentukan resolusi keuangan untuk tahun 2020. Contohnya mulai menabung secara berkala, melunasi utang secara bertahap, dan lain-lain.

Namun tanpa diduga datang pandemi Corona COvid-19, yang ternyata dapat dengan cepat berdampak pada keuangan rumah tangga. Bukan hanya berdampak pada pos pemasukan dan pengeluaran, tetapi juga pada resolusi keuangan 2020 yang telah disusun sebelumnya.

Menjelang tengah tahun, saatnya kita melakukan evaluasi.

Head of Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Freddy Tedja akan menjelaskan cara evaluasi resolusi keuangan 2020, berikut langkahnya:

Langkah #1: Periksa aset yang dimiliki dan pertumbuhannya

Buat daftar seluruh aset yang Anda miliki dan hitung berapa besar pertumbuhannya dalam kurun waktu hampir 6 bulan terakhir ini. Aset yang dimaksud dapat berupa reksa dana, saham/obligasi, tabungan/deposito, emas, maupun properti (tanah/rumah/ruko). 

 


Langkah #2: Periksa utang-utang yang masih harus ditanggung

Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Buat daftar seluruh utang yang masih harus ditanggung dan tanggal berakhirnya, baik utang konsumtif maupun utang produktif.

 


Langkah #3: Hitung harta yang terkumpul

Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG menguat 0,34 persen atau 21 poin ke level 6.296 pada penutupan perdagangan Senin (13/1) sore ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Langkah selanjutnya, lakukan pengecekan, apakah jumlah harta yang Anda miliki bertambah atau berkurang dalam kurun waktu 6 bulan terakhir. Caranya, dengan menghitung jumlah aset yang dimiliki saat ini, dikurangi dengan jumlah utang yang masih harus ditanggung. Harta = Aset – Utang.

 


Langkah #4: Masukkan resolusi keuangan ke dalam 3 kategori

Pekerja melintas di bawah layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ketika Anda melakukan evaluasi, yang harus Anda lakukan adalah melihat lagi daftar resolusi keuangan 2020 yang telah disusun sebelumnya. Masukkan masing-masing ke dalam 3 kelompok terpisah: yang sudah tercapai, yang kemungkinan masih bisa dicapai dalam tahun ini, dan yang sebaiknya ditunda dulu.

Untuk memutuskan sebuah resolusi keuangan masuk ke dalam kategori yang mana, perhatikan harta yang sudah terkumpul selama periode sekitar 6 bulan terakhir (pada langkah ke-3), tingkat urgensi, dan penghasilan Anda saat ini.

Ingat, pandemi ini belum jelas kapan akan berakhir. Sementara penghasilan kita sangat mungkin untuk berkurang akibat pandemi ini. Jadi, jika ternyata jumlah utang Anda masih besar, maka jadikan ‘pelunasan utang’ sebagai resolusi keuangan Anda yang baru.

Sementara itu, resolusi keuangan yang sifatnya hiburan (seperti untuk liburan, membeli home theater baru atau TV yang lebih besar) sebaiknya ditunda dulu.

 


Langkah #5: Evaluasi setiap 3 bulan sekali

Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kondisi saat ini bisa dikatakan sebagai kondisi luar biasa. Maka, sesuaikan kembali resolusi keuangan Anda secara lebih realistis, namun harus tetap spesifik dan terukur. Periode evaluasi yang ideal adalah kuartalan atau setiap tiga bulan sekali, karena jika terjadi penyimpangan akan cepat ditangani. Namun, di tengah kondisi seperti saat ini, Anda juga boleh melakukan review setiap bulan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya