Pemprov Jatim Dorong Pelaku Usaha Ketat Terapkan Protokol Kesehatan

Wagub Jatim, Emil Dardak menuturkan, selama vaksin belum ditemukan, hanya satu pilihan yang dapat dilakukan masyarakat termasuk dunia usaha, yakni melaksanakan protokol kesehatan dengan tertib.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Mei 2020, 20:00 WIB
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengajak asosiasi di dunia usaha di Jawa Timur untuk menerapkan protokol kesehatan dalam menjalankan usahanya.

Apalagi konsumen dinilai lebih tertarik transaksi jual beli dengan perusahaan yang memiliki kesadaran tinggi dalam penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19.

"Karena itu kami mengajak asosiasi dunia usaha di Jatim untuk menerapkan protokol kesehatan ketat dalam menjalankan usahanya," kata Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak di Surabaya, Kamis, (28/5/2020), seperti dikutip dari Antara.

Dia menuturkan, selama vaksin belum ditemukan, hanya satu pilihan yang dapat dilakukan masyarakat termasuk dunia usaha, yakni melaksanakan protokol kesehatan dengan tertib.

Oleh karena itu, orang nomor dua di Pemprov Jatim itu berharap karyawan di perusahaan tetap menjaga jarak aman, memakai masker dan rajin mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir.

Emil Dardak juga mengaku telah berdialog virtual dengan kalangan pengusaha sekaligus membahas berbagai upaya agar ekonomi dan penanganan COVID-19 menemukan titik keseimbangan.

"Semoga usaha terus jalan dan penyebaran COVID-19 bisa dihentikan di Jatim. Tantangan pemerintah adalah membangun koalisi dengan masyarakat agar keseimbangan itu tercipta," ucap mantan Bupati Trenggalek tersebut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Pemanfaatan Teknologi Informasi yang Optimal

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Di sisi lain, suami Arumi Bachsin itu melihat pemanfaatan teknologi informasi yang optimal menjadi sesuatu mutlak di tengah kebijakan pembatasan kontak fisik, pembatasan wilayah di beberapa daerah serta protokol kesehatan ketat.

Saat ini, kata dia, semua dipaksa bekerja secara digital yang artinya menjadi kesempatan pelaku ekonomi untuk lebih berakselerasi dalam menerapkan teknologi 4.0. Pemprov Jatim juga akan menjadikan penanganan COVID-19 sebagai parameter dalam merealisasikan investasi di wilayah setempat.

"Bukan perkara apa yang kita lakukan sekarang, namun tentang budaya apa yang akan terus dilakukan ke depan. Yakni, budaya lebih positif dan lebih sehat untuk bisa memberikan edukasi kepada konsumen," kata Emil.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya