Liputan6.com, Blora - Sudah berbulan-bulan Sunoto tidak bertarung di ring One Championship di Jakarta. Pandemi Covid-19 memaksa dirinya lebih lama menetap di tanah kelahirannya di Desa Jepangrejo, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
"Sudah dua bulanan di rumah, belum tahu sampai kapan latihan lagi di Jakarta," kata Sunoto saat ditemui Liputan6.com di rumahnya, Rabu (27/5/2020).
Selain tetap menjaga endurance dengan tetap berlatih ringan di halaman rumah, aktivitas keseharian Sunoto tak berbeda dengan pemuda kampung pada umumnya, sering kongkow juga di warung kopi, pergi ke sawah, atau bermain voli di sore hari.
"Saya biasanya juga ke sawah, bantuin orangtua. Jika pas musim panen, saya juga ikut 'Ngedos'," katanya.
Baca Juga
Advertisement
Perjalanan Sunoto hingga bisa perkasa di atas ring One Championship di ajang seni bela diri gaya bebas atau Mixed Martial Art (MMA), bukan suatu yang instan.
Pemuda kampung yang awalnya berprofesi sebagai buruh laundry itu memang awalnya sudah akrab dengan berbagai seni bela diri. Sempat belajar Taekwondo, lalu bosan karena aliran bela diri itu dianggapnya hanya menendang saja. Lalu dirinya beralih ke Jujitsu, pernah juga belajar tinju dan Wushu.
Pada 2011 dirinya ikut kejuaraan nasional Jujitsu, dari situlah dirinya mendapat tawaran ikut berlatih seni bela diri gaya bebas (MMA) di Jakarta. Sempat berpikir panjang, lulusan SMA Paket C itu akhirnya memutuskan menerima tawaran berlatih MMA dan meninggalkan profesinya sebagai buruh laundry di Surabaya.
Jika di penatu Sutono berkewajiban membersihkan cucian kotor, di atas ring MMA justru sebaliknya, pria rendah hati itu malah selalu bikin kotor wajah lawannya. Tak heran jika dalam waktu singkat dirinya langsung menyabet 10 kali kemenangan dari 17 kali bertanding.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Menikmati Pertarungan
Saat berada di atas ring, Sunoto mengaku lebih enjoy dan menikmati pertandingan dengan cara mengikuti irama pertandingan. Dirinya tak pernah menargetkan harus menang dengan submission (mengunci lawan) atau membuat lawan KO. Tapi lebih menikmati pertandingan hingga selesai.
"Kalau misal lawan jago straking, saya ajak main bawah saja, kalau lawan jago main main bawah saya ajak main straking aja. Jadi lebih ke game plant karena kebetulan keuntungan saya banyak belajar bela diri, di situ di MMA ke pakai semua" katanya.
Pemilik julukan 'The Terminator' saat berada di atas ring itu diam-diam ternyata juga punya cita-cita mulia. Dia ingin membangun pusat latihan bela diri gaya bebas (MMA) di kampungnya di Blora. Dari situ, Sunoto The Terminator ingin mencari bibit-bibit petarung potensial yang bisa berprestasi di nasional, bahkan dunia.
Kini sambil menunggu pandemi berakhir, Sunoto akan lebih banyak fokus latihan dan mengembangkan kemampuan bela dirinya, untuk kembali mengguncang ring One Championship.
Advertisement