Liputan6.com, Jakarta- Berada di dalam rumah dinilai sebagai hal terbaik yang bisa dilakukan selama pandemi Corona Covid-19. Ini agar kita tidak terpapar virus yang pertama kali muncul di Wuhan, China itu.
Namun, kini kita sudah harus bersiap memasuki era new normal walau kasus Virus Corona (COVID-19) masih menanjak tiap hari. Jumlah tesnya pun belum kunjung menyentuh 10 ribu.
Advertisement
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (RI), juga telah menerbitkan Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi.
Langkah tersebut, menghimbau kepada masyarakat untuk selalu memperhatikan pencegahan Covid-19 selama masa PSBB, dan memasuki masa New Normal.
Lalu, apa yang bisa orang lakukan untuk melindungi diri jika harus keluar rumah? Terlebih saat ini pemerintah mewacanakan new normal atau pola hidup baru ini.
Berikut sejumlah tips bagaimana keluar rumah dengan aman selain terus mengenakan masker, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan di era new normal, yang dihimpun dari berbagai sumber:
Berada di Luar Ruangan
Para ahli secara konsisten memberikan saran bagi orang yang akan keluar rumah. Jika Anda bisa melakukan sesuatu di luar ruangan maka lakukanlah di luar ruangan. Hindari melakukan sesuatu di dalam ruangan.
Virus corona bisa menyebar lewat percikan yang mengambang di udara lalu mendarat di permukaan yang biasanya bisa tersentuh oleh tangan. Aktivitas di luar ruangan mencegah penyebaran virus semacam itu.
Pertama, udara terbuka akan membuat percikan yang mengambang di udara akan lebih sulit mengenai orang.
"Aroma dari masakan di dapur akan tercium lebih lama di dalam rumah ketimbang ketika orang memasak di luar rumah. Memang dari sananya begitu," kata Cyrus Shahpar, direktur Resolve to Save Lives.
Yang terpenting menurutnya, hindari berada di dalam ruangan yang membuat Anda bisa berdesakan dengan orang dalam jarak kurang dari 1,5-2 meter untuk waktu cukup lama.
"Ini semua soal kepadatan, Soal durasi berapa lama Anda berada di kerumunan," kata Shahpar.
Yang kedua, lebih mudah menjaga jarak aman di luar ruangan ketimbang di dalam ruangan.
Ketiga, berdasarkan sejumlah bukti, udara panas, hangat, bisa membunuh virus corona dan kelembapan bisa mencegah percikan mengambang di udara hingga terbang ke orang lain.
Sebuah penelitian dari China (meski belum diulas sesama ahli) memperlihatkan setiap wabah dengan tiga atau lebih kasus terjadi di dalam ruangan. Penelitian lain (juga belum diulas sesama ahli) di Jepang menemukan, penularan Covid-19 terjadi di lingkungan tertutup 18,7 kali lebih besar ketimbang di lingkungan terbuka.
Advertisement
Terapkan Praktik Hidup Bersih
Cuci tangan sesering mungkin dan jangan sentuh wajah. Jika Anda akan sering keluar rumah, maka saran tersebut sangat penting diterapkan.
Penelitian memperlihatkan virus bisa hidup cukup lama hingga beberapa jam bahkan hari di berbagai permukaan benda. Jika kita menyentuh permukaan-permukaan itu lalu menyentuh wajah, maka bisa tertular dengan masuknya virus dari mata, hidung, mulut.
Tidak menyentuh wajah memang bukan perkara mudah. Ini soal kebiasaan, tapi kita harus menghindarinya.
Untuk soal cuci tangan, lakukan sesering mungkin--sebelum, sedang, dan setelah dari luar rumah. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik dan jangan lupa bagian punggung tangan. Jika Anda tidak punya air maka hand sanitizer dengan alkohol 60 persen juga bisa.
Masker
Sejumlah ahli lain dan pemerintah mewajibkan pemakaian masker di mana pun ketika Anda di luar rumah di tengah pandemi Covid-19.
Jika Anda memakai masker maka lebih kecil peluangnya Anda menyebarkan virus dari percikan saat bernapas, berbicara, bernyanyi, tertawa, batuk, bersin, atau apa pun yang bisa Anda lakukan dengan mulut dan hidung.
Masker juga menghalangi percikan dari orang lain ke depan mulut dan hidung Anda (jika Anda memakai masker dengan benar yaitu menutupi mulut dan hidung).
Jika tidak ada masker medis atau bedah, masker kain pun sudah memadai.
Advertisement
Hindari Kerumunan
Jaga jarak aman hingga 2 meter dari orang lain. Karena jika kita semakin dekat, maka risiko tertular semakin besar.
Seorang yang berolah raga lari melintas dekat Anda bukanlah akhir segalanya. Tapi jika Anda berada kurang dari 1,5 meter dengan orang lain dalam waktu lama maka itu berbahaya.
"Dua hal yang kita khawatirkan adalah jarak kita dengan orang lain dan berapa lama kita bersama orang itu," kata Crystal Watson, akademisi senior di Pusat John Hopkins untuk Keamanan Kesehatan.
Ini juga berlaku untuk di luar ruangan. Meski luar ruangan lebih aman ketimbang di dalam ruangan, lebih baik hindari kerumunan di taman, pantai, atau tempat lain.
Jadi jika Anda ingin makan di restoran, hindari restoran yang sudah penuh. Kalau mau ke pantai lihat mana lokasi yang orangnya tidak terlalu ramai.
Jika Anda harus mengadakan acara dengan banyak orang atau bertemu teman, keluarga, jaga jarak dan hindari salaman, pelukan, atau berciuman.
Di kendaraan umum biasanya orang berdesakan, hindari sebisa mungkin. Pilih yang tidak terlalu penuh.
Hindari berbagi permukaan benda
ika virus Corona menyebar lewat percikan yang mendarat di berbagai permukaan, maka cara untuk menghindarinya adalah tidak berbagi permukaan semaksimal mungkin.
Jika Anda di luar rumah, hindari menyentuh benda-benda yang disentuh banyak orang, seperti pegangan sesuatu, ayunan, seluncuran, kursi taman, atau setidaknya bersihkan dulu sebelum menyentuhnya.
Kalau Anda harus memakai kendaraan umum atau masuk ke ruangan, maka hindari sebanyak mungkin menyentuh permukaan benda-benda.
Kalau Anda bertemu orang yang tidak tinggal bersama Anda, hindari pemakaian gelas, mainan, berbagi makanan atau benda lain yang dipakai bersama.
Disadur dari Merdeka.com ( Pandasurya Wijaya)
Advertisement