Liputan6.com, Timor Tengah Utara: Ratusan warga Desa Haumeni Ana, Kamis (2/8), tetap bersiaga di sekitar pos batas. Mereka memantau aktivitas warga Timor Leste yang terus saja membangun dan mengabaikan desakan dari warga Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, itu. Warga yang merupakan ibu rumah tangga ini mengecam tindakan Timor Leste yang mendirikan bangunan di zona netral.
Pangdam Udayana Mayor Jenderal TNI Wisnu Bawa Tenaya turun langsung memantau di perbatasan. Wisnu menyatakan akan terus berkoordinasi dengan atasannya guna mencari solusi penyelesaian sengketa tapal batas Indonesia-Timor Leste itu.
Sebetulnya, pertikaian perbatasan ini telah berlangsung dua tahun ini. Para tokoh adat dan agama setempat berharap pemerintah pusat serius menyelesaikan masalah perbatasan agar tidak sampai jatuh korban di kemudian hari.
Kemarin, ketegangan menyelimut perbatasan NTT dan Timor Leste menyusul kedatangan ratusan warga Desa Haumeni Ana yang membawa senjata tajam. Mereka mengancam akan menggusur dan membakar gedung pos dan Kantor Imigrasi Timor Leste [baca: Ketegangan Selimuti Perbatasan Timor Leste].(BOG)
Pangdam Udayana Mayor Jenderal TNI Wisnu Bawa Tenaya turun langsung memantau di perbatasan. Wisnu menyatakan akan terus berkoordinasi dengan atasannya guna mencari solusi penyelesaian sengketa tapal batas Indonesia-Timor Leste itu.
Sebetulnya, pertikaian perbatasan ini telah berlangsung dua tahun ini. Para tokoh adat dan agama setempat berharap pemerintah pusat serius menyelesaikan masalah perbatasan agar tidak sampai jatuh korban di kemudian hari.
Kemarin, ketegangan menyelimut perbatasan NTT dan Timor Leste menyusul kedatangan ratusan warga Desa Haumeni Ana yang membawa senjata tajam. Mereka mengancam akan menggusur dan membakar gedung pos dan Kantor Imigrasi Timor Leste [baca: Ketegangan Selimuti Perbatasan Timor Leste].(BOG)