Bulog Telah Jalankan Protokol New Normal

Sampai saat ini, Perum Bulog tetap fokus menerapkan protokol yang ketat di seluruh wilayah operasi.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 29 Mei 2020, 15:20 WIB
Karung Beras Bulog terlihat di Gudang Bulog kawasan Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (27/2/2020). Jelang Ramadan dan Idul Fitri 2020 Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik atau Perum Bulog siap mengamankan pasokan beras di seluruh wilayah Indonesia mencapai 1,7 juta ton. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Perum Bulog telah menjalankan protokol new normal untuk perlindungan operasional kepada pekerja, dan stakeholder dalam bekerja di dalam dan di luar wilayah kerjanya. Ini sesuai dengan arahan Menteri BUMN melalui surat nomor S-336/MBU/05/2020 pada 15 Mei 2020 perihal Antisipasi Skenario The New Normal BUMN.

"Kami sudah lakukan protokol untuk skenario The New Normal di seluruh lini kegiatan operasional di seluruh wilayah kerja Bulog," ujar Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal dalam keterangannya pada Jumat (29/5/2020).

Pada skenario yang telah dimulai sejak 25 Mei 2020 tersebut, Perum Bulog menyiapkan protokol untuk mengatur langkah-langkah dan tahapan yang diantaranya terkait kewajiban penggunaan masker, sterilisasi lingkungan kerja maupun pemeriksaan kesehatan dan tracking kondisi pekerja.

Juga terkait pengaturan kehadiran pekerja di kantor dan di daerah operasi, serta pengaturan pertemuan dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi dan digitalisasi.

 


Protokol yang Ketat

Pekerja memikul karung beras di sentra pasar beras Cipinang, Jakarta, Selasa (19/5/2020). Perum bulog menjamin stok beras nasional pada Juni 2020 mencapai 1,8 juta ton dengan hasil penyerapan panen di sejumlah sentra produksi diperkirakan 650 ribu ton pada Juni 2020. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sampai saat ini, Perum Bulog tetap fokus menerapkan protokol yang ketat di seluruh wilayah operasi untuk memastikan kesehatan pekerja dan stakeholder lainnya serta memitigasi agar tidak terjadi penyebaran Covid-19 di wilayah kerja. Penerapan protokol tersebut diawasi oleh Satgas Task Force Covid-19 BULOG yang telah terbentuk sejak Maret lalu.

"Sesuai arahan Menteri BUMN, Bog akan terus mendukung Iangkah-langkah strategis Pemerintah dalam menanggulangi pandemi Covid-19. Kami juga siap melakukan berbagai penyesuaian dari aspek manusia, proses bisnis dan teknologi, untuk memastikan stabilisasi dan ketersediaan pangan nasional," papar Awaludin.

 


Siapkan Platform

Pekerja memanggul karung beras Bulog di kawasan Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (27/2/2020). Jelang Ramadan dan Idul Fitri 2020 Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik atau Perum Bulog siap mengamankan pasokan beras di seluruh wilayah Indonesia mencapai 1,7 juta ton. (merdeka.com/Imam Buhori)

Guna mengoptimalkan penggunaan teknologi dan digitalisasi, untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan kepada pelanggan, Perum Bulog juga sudah menyediakan platform pangan berbasis daring yang dapat diakses melalui iPANGANANDOTCOM.

Awaludin menuturkan, platform digital tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sembako masyarakat tanpa harus pergi keluar rumah.

"iPANGANANDOTCOM sudah bisa digunakan masyarakat di tujuh kota besar di Indonesia yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Jogja, Makassar dan Medan melalui aplikasi Shopee. Selain menyediakan beras, iPANGANANDOTCOM juga menyediakan beberapa kebutuhan pangan lainnya termasuk gula," tuturnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya