Dirut TVRI Iman Brotoseno Tanggapi Tudingan Miring soal Tweet Lamanya

Iman berdalih bahwa majalah tersebut sangat berbeda dengan versi di luar negeri.

oleh Yopi Makdori diperbarui 29 Mei 2020, 16:56 WIB
Ketua Dewas LPP TVRI Arief Hidayat Thamrin melantik Iman Brotoseno sebagai Dirut LPP TVRI (PAW) periode tahun 2020-2022. (Twitter TVRI @TVRINasional)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama LPP TVRI Iman Brotoseno menanggapi kabar soal cuitan masa lalu di akun Twitter-nya yang banyak dipersepsikan berbau pornografi.

Menurut Iman, latar belakangnya sebagai seorang pekerja seni (sutradara film, penulis, fotografer) mungkin membuatnya mempunyai cara pandang bersikap yang bisa dianggap berbeda bagi sebagian orang. Menurutnya, banyak tulisannya, baik di blog pribadi atau majalah yang bisa menunjukkan siapa dirinya.

“Dalam tahun 2006 – 2008 saya sering menjadi kontributor foto dan artikel tentang penyelaman di berbagai majalah, termasuk salah satunya pernah dimuat hanya satu kali, di majalah Playboy Indonesia, edisi September 2006 dengan judul ‘Menyelam di Pulau Banda’. Tulisan ini fokus mengulas wisata bahari dan sama sekali tidak ada unsur pornografi,” papar Iman melalui keterangan tulisnya, Jumat (29/5/2020).

Iman berdalih bahwa majalah tersebut sangat berbeda dengan versi di luar negeri. Banyak penulis juga mengisi majalah tersebut dan banyak tokoh nasional juga yang diwawancara di Playboy Indonesia. Menurut dia hal ini tentunya tidak menghilangkan integritas penulis dan tokoh yang bersangkutan, karena substansinya tidak terkait pornografi.

“Bahkan sikap Dewan Pers ketika itu menilai terhadap putusan MA yang memvonis Erwin Arnada sebagai Pemred majalah Playboy Indonesia pada tahun 2010. Dewan Pers, secara tegas menolak menyebutkan majalah Playboy Indonesia melanggar pasal pornografi. Bahkan Dewan Pers menilai, putusan tersebut merupakan bentuk kriminalisasi pers,” papar dia.

Menurut Iman Brotoseno, dalam cuitannya kala itu yang dituding mengandung pornografi saat ini menggunakan bahasa gurauan. Hal ini pantas kiranya mengingat polarisasi begitu kentara saat ini.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jejak Masa Lalu

Iman mengatakan, setiap orang memiliki rekam jejak masa lalu, termasuk bagaimana percakapan di media sosial. Apa pun itu, setiap orang tentu memiliki masa lalu, termasuk kesalahan yang dilakukan tanpa sengaja.

“Saat 14 tahun lalu, saya sebagai pekerja seni tidak menyangka bahwa, saya akan menduduki jabatan publik di TVRI. Saya bertanggung jawab atas apa yang sudah saya tulis di media sosial dan juga sikap saya sebagai warga negara. Bahwa di belakang hari ada yang mengungkap beberapa tulisan di jejaring sosial, setelah saya atas kehendak Allah SWT menjadi Direktur Utama LPP TVRI, terlepas dari adanya tujuan tertentu niatan sengaja membelokkan opini dan melakukan pembunuhan karakter tentu merupakan fakta yang harus saya hadapi,” kata Iman.

Bagi Iman, sangat penting untuk menguatkan komitmennya dalam memperbaiki hal-hal yang buruk di masa lalu dan memulai tahap baru. “Saya berdoa dan memohon ridha Allah untuk senantiasa mampu mengemban beban amanah melalui jabatan Direktur Utama LPP TVRI. Apa yang diungkap di masyarakat tentu merupakan kritik dan masukkan bagi saya agar semakin lebih baik ketika menyandang amanah Allah bekerja di TVRI. Termasuk tata cara perilaku dan narasi di ruang publik,” ungkap dia.

Dirinya berkomitmen akan fokus bekerja sebaik mungkin untuk kepentingan masyarakat bangsa dan negara. Lebih jauh Iman menegasakan dirinya juga sudah mulai berusaha menyelesaikan urusan internal yang sangat strategis di TVRI, yakni menyelesaikan urusan tunjangan kinerja karyawan khususnya mengenai rapel tunkin yang merupakan hak karyawan.

“Sejalan dengan itu saya bersama kolega anggota direksi juga memulai penyelesaian pengisian jabatan struktural yang masih kosong guna memperlancar urusan penyelenggaraan TVRI. Ini menjadi prioritas saya agar sebagai media Lembaga Penyiaran Publik TVRI dapat segera meningkatkan karyanya agar semakin maju berkarya, semakin bermanfaat untuk publik, bangsa dan Negara kesatuan Republik Indonesia serta membawa kemajuan manajemen dan kesejahteraan pegawai. Saya berpedoman, bahwa jauh lebih penting untuk bekerja dan mewujudkan janji saya dalam membawa TVRI ini menjadi lebih maju kedepannya,” tegasnya.

Tudingan Cuitan Miring

Sebelumnya Iman dikritik oleh beberapa warganet soal terungkapnya cuitan masa lalu dirinya. Cuitannya dituding berbau pornografi. Dalam cuitannya, Iman menuliskan beberapa hal, misalnya:

“Akhirnya kita menemukan bagaimana mempersatukan negeri. Ya dengan Bokep,” cuit akun @imanbrt tertanggal 21 November 2013.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya