Liputan6.com, Jakarta - Menggandeng koreografer profesional Edwan Handoko, Senayan City menghadirkan fashion show virtual bertajuk #SCSHOWFROMHOME. Penyelenggaraannya merupakan wadah bagi pelaku industri fesyen yang selalu ingin berkarya meski di rumah.
"Sebagai mal yang selalu menghadirkan program fashion, di tengah pandemi Covid-19 Senayan City ingin mengobati kerinduan menikmati fashion show dari desainer Indonesia," kata Halina selaku Leasing & Marketing Director Senayan City lewat siaran pers yang diterima Liputan6.com, beberapa waktu lalu.
Mereka adalah Ria Miranda, Purana, Sav Lavin, dan Mel Ahyar, #SCSHOWFROMHOME sendiri mempresentasikan koleksi terbaru maupun edisi spesial dari para desainer dengan melibatkan model yang melakukan peragaan busana di rumah.
Baca Juga
Advertisement
Halina mengatakan, fashion show at home ini merupakan salah satu cara menyemangati pelaku dunia fesyen, mulai dari desainer, model, crew, dan team support lain untuk tetap berkarya.
"Saat ini yang dibutuhkan adalah kolaborasi dan berkarya untuk saling mendukung satu sama lain. Juga, tak kalah penting untuk saling menyemangati dan menebarkan energi positif," ungkap Edwan.
Berikut desainer beserta rangkaian koleksinya yang menyemarakkan rangkaian #SCSHOWFROMHOME.
NAGARI by RIA MIRANDA
Hadir di pertunjukkan virtual pada 10 Mei 2020 di akun Instagram @SenayanCity, budaya Minang dijelaskan jadi inspirasi Ria Miranda mencipakan koleksi NAGARI. Refleksinya ada dalam ragam motif kain tenun songket dan batik Sumatera Barat.
Nagari sendiri berarti negeri dalam bahasa Minang. Proses kreatif lain yang menyertakan ciri khas Minang, yaitu pemilihan motif rumah gadang dan jalan kelok sembilan dalam potongan busana, hingga modifikasi teknik sulam dan bordir layaknya baju tradisional khas Sumatra Barat.
"Berbeda seperti koleksi Minang yang pernah aku buat, eksplorasi kali ini lebih dalam dan beragam karena menampilkan budaya tanah kelahiranku dari berbagai aspek. Saat pembuatan koleksi ini, aku ingin memberi nyawa dan rasa rinduku pada Minang," ujar.
"Dalam situasi pandemi seperti sekarang, jadi selalu berdoa setiap kali melihat dan mengenakan koleksi Nagari. Wahai ibu pertiwi, lekaslah sembuh dari wabah ini,” sambung desainer yang sudah 10 tahun berkecimpung di industri fesyen tersebut.
Koleksi Nagari dijelaskan menampilkan tampilan feminin elegan yang terlihat dari siluet, pemilihan warna, tekstur, serta potongan kain. Terdapat detail draping dan layering khas Ria Miranda yang membuat busana tersebut bisa digunakan lebih dari satu style.
RESORT 2020 by PURANA
PURANA telah secara resmi meluncurkan koleksi Resort 2020 yang berkonsentrasi pada rona elegan biru dan hijau olive. Koleksi ini pun sarat akan karakter versatile yang juga menunjukkan konsistensi dalam kultur kolaborasi.
Kali ini, PURANA menggandeng desainer grafis Taja Sukarya dalam visualisasi karya. Menggunakan satu motif kreasi Taja, PURANA menghasilkan sekitar 15 jenis busana terdiri dari jumpsuit, dress yang bisa jadi outerwear, vest, atasan sekaligus outer, two-ways kimono outer, dan celana.
Setiap item menganut ciri khas PURANA yang mudah dipadu-padankan.
"Kami melihat work reference Taja dan terpaku pada satu motif yang menurut kami sangat atraktif," kata Nonita, yang bersama Taja memodifikasi motif tersebut dan menjadikannya seolah terlihat mengambil inspirasi dari kebudayaan Aztec.
Motif abstrak yang sarat dengan estetika grafis simbolik itu pun segera menambah kosakata dalam koleksi PURANA dalam virtual show yang berlangsung 11 Mei 2020 lalu.
Advertisement
SAV LAVIN
Siluet sebagai dasar utama dengan bagian atas terlihat ramping dan memanjang, serta melebar dengan pola berbentuk koin dan surat kertas di sisi bawah. Koleksi ini terinspirasi dari sisi mewah benda tersebut dan ditambah dengan sentuhan dari Sav yang nyaman, serta menyatu dengan tubuh.
Koleksi kali ini menggunakan kombinasi katun dan polyester dengan memanfaatkan warna hitam, putih, emas, silver, dan burgundy. Koleksi SS20 ini berfokus pada pengaplikasian pada tampilan keseharian, terpisah dari manusia dan kebudayaan yang ada di dunia.
Penelitian mendalam dilakukan dengan melihat perilaku manusia dari kolektor koin hingga street art, koleksi ini refleksi apa yang dilakukan manusia, bagaimana melihat, dan merasakan banyak apsek. Unsur nostalgia masa lalu pun ditampilkan dengan konsep-konsep menarik.
Happa by Mel Ahyar
Bertajuk “Bin-bini” yang merupakan turunan dari kata bini, koleksi Happa by Mel Ahyar mengambil inspirasi dari dua tenun istimewa yang berasal dari Baduy dan Bali, yaitu tenun endek dan tenun Baduy.
Kain tenun Baduy memiliki kekhasan dari bahannya yang agak kasar dan berwarna kontras. Umumnya, kain suku Baduy berupa garis warna-warni dan motif yang terinspirasi dari alam. Demikian juga dengan tenun endek dari Bali dengan beragam motifnya yang memiliki fungsi berbeda, seperti motif geometris, flora fauna, dan figuratif.
Tak lepas dari ciri khas Happa, cutting dan volume koleksi kali ini juga beragam nan berani, saling tumpang tindih, dan berlapis. Warna-warna vibrant pada motif print juga melengkapi.
Berbicara tentang Happa, semua desain tak absen dari permainan detail yang rumit. Semua sentuhan etnik ini tentu tidak lupa dibalut dalam kesan modern dan muda. "Koleksi baru ini kami persembahkan bagi para wanita Indonesia yang luar biasa. Coming soon, HAPPA Pre-Fall 2020 – Bin-bini," begitu keterangan resmi yang tertulis.
Advertisement