Dubes Yuddy Chrisnandi Rilis Buku Perjalanan Diplomatik di Tengah Pandemi COVID-19

Dubes Yuddy Chrisnandi mendapat sambutan hangat ketika merilis buku perjalanan diplomatiknya di Ukraina.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 29 Mei 2020, 18:54 WIB
Buku Perjalanan Kerja Tahun Ketiga Dubes RI di Kyiv. Dok: KBRI Kyiv

Liputan6.com, Kyiv - Politikus Yuddy Chrisnandi yang kini menjabat sebagai duta besar di Eropa kembali merilis buku di bidang diplomasi. Bukunya yang baru rilis berjudul Perjalanan Kerja Tahun Ketiga Dubes RI di Kyiv

Buku ini berisi pengalaman Dubes Yuddy pada periode kerja 2019-2020. Perilisan buku ini bertepatan dengan hari ulang tahunnya yang ke-52 pada Jumat (29/5/2020).

Pandemi Virus Corona (COVID-19) tidak menghalangi Dubes Yuddy merilis buku yang diluncurkan secara elektronik. Ia pun memastikan kinerja di KBRI Kyiv tetap berjalan baik meski ada pengetatan anggaran.

Dubes Yuddy menghadiri pelantikan Presiden Volodymyr Zelenski. Dok: Perjalanan Kerja Tahun Ketiga Dubes RI di Kyiv

"Pemotongan anggaran Kemlu sekitar 30 persen berdampak terhadap pemotongan anggaran Perwakitan lainnya termasuk KBRl Kyiv," tulis Dubes Yuddy yang mewakili Indonesia di Ukraina, Georgia, dan Armenia.

"Sekalipun pemangkasan anggaran tentu berdampak terhadap aktifitas diplomasi dan target pencapaian kinerja diplomatik, hal itu tidak menyurutkan Iangkah kami ke depan untuk melanjutkan rencana-rencana meningkatkan keberhasilan tugas Diplomasi yang telah diraih, minimal mempertahankannya," jelas Dubes Yuddy. "Kami tetap bersemangat dan optimis walau anggaran menipis."

Kerja sama mencakup di bidang militer, pertanian, kebudayaan, dan teknologi informasi. Topik-topik itu juga dibahas di buku ini, seperti terkait alutisista dan replika stupa Borobudur di National Botanical Garden M. M. Gryshko. 

Tampilan replika stupa Borobudur di Kyiv. Dok: Perjalanan Kerja Tahun Ketiga Dubes RI di Kyiv

Sejumlah tokoh nasional turut hadir dalam peluncuran buku via Zoom ini. Salah satunya Letjen (Purn.) TNI Sayidiman Suryohadiprojo yang juga pernah menjabat sebagai Duta Besar RI di Tokyo pada 1979-1983. 

Sayidiman optimistis Dubes Yuddy bisa menjadi salah satu anak muda bangsa yang memajukan Indonesia, serta meneruskan ilmunya ke generasi mendatang. 

"Mengusahakan terwujudnya pada 2045, ketika Republik Indonesia berumur 100 tahun, benar-benar Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Indonesia Raya," ucap Sayidiman.

"Saya yakin anda bisa dan kita sebagai mitra pejuang kemerdekaan mendukung," lanjut Sayidiman yang juga sudah banyak merilis buku.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Fadli Zon Harap Dubes Sering Menulis Buku

Anggota MPR Fraksi Gerindra, Fadli Zon saat menjadi narasumber diskusi Empat Pilar MPR di Jakarta, Jumat (5/10). Diskusi itu mengambil tema "Ancaman Hoax dan Keutuhan NKRI". (Liputan6.com/JohanTallo)

Politikus Fadli Zon juga ikut hadir dalam peluncuran buku ini. Fadli Zon berharap kegiatan peluncuran buku oleh Dubes Yuddy ditiru dubes-dubes lain. 

Tujuannya, agar dubes-dubes baru bisa belajar, dan tidak perlu lagi mengulang suatu program dari awal.

"Harusnya setiap duta besar itu setelah masa tugasnya selesai itu membukukan pengalaman-pengalamannya, jadi (penerusnya) tidak lagi mengulang diplomasi dari nol, dan mereka tahu siapa yang harus dihubungi, stage-nya sudah sampai di mana," ujar Fadli Zon.

Kegiatan Dubes Yuddy. Dok: Perjalanan Kerja Tahun Ketiga Dubes RI di Kyiv

"Jadi ini semacam memori jabatan tapi lebih lanjut merupakan capaian dan juga suatu stepping (pijakan) bagi duta besar berikutnya," lanjut Fadli.

Mantan rektor ITB Kadarsah Suryadi juga memberikan apresiasi kepada Yuddy dalam bidang pendidikan, sebab Dubes Yuddy membantu menjalinkan kerja sama dengan universitas-universitas di Ukraina. 

Ia berharap KBRI lain bisa memberikan kontribusi yang sama. 

"Berkat dukungan Pak Dubes, kita ITB berhasil membuat MoU dengan beberapa universitas di Ukraina dan ini juga kontribusi yang tak kami lupakan," ujarnya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya