Liputan6.com, Jakarta Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencetuskan gerakan untuk melawan virus corona. Gerakan tersebut dinamai 4 sehat 5 sempurna.
"Untuk mengingat apa yang harus kita lakukan perlu gerakan, kami meminjam istilah 4 sehat 5 sempurna untuk melawan Covid-19," kata Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Covid-19 Wiku Adisasmito, Sabtu (30/5/2020).
Advertisement
Wiku menjelaskan, gerakan ini terdiri dari empat langkah yang mesti dilakukan masyarakat dalam menghadapi tatanan kehidupan normal baru atau new normal di tengah pandemi corona Covid-19.
Empat langkah tersebut, antara lain: pertama yakni olahraga, istirahat, dan tidak panik; kedua cuci tangan; ketiga jaga jarak; dan keempat mengenakan masker.
"Dan yang sempurna yang lima adalah makan bergizi," ucap Wiku.
Wiku menegaskan, bahwa jika secara kolektif masyarakat menjalankan gerakan ini, maka pandemi corona bisa segera ditangani. Lebih dari itu, kata Wiku, institusi-institusi terkait juga berperan penting dalam hal ini.
"Baik dari Kementerian Kesehatan, Gugus Tugas Pusat dan Daerah, laboratorium, rumah sakit dan relawan, semuanya bekerja bersama-sama termasuk TNI dan Polri," papar dia.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Dukungan Cucu Pencetus Slogan
Gerakan 4 sehat 5 sempurna versi lama mungkin sudah terdengar asing oleh anak-anak zaman sekarang, sebab slogan itu lebih terkenal untuk anak era 70-an.
Slogan itu untuk menyebutkan lima kelompok makanan mulai makanan pokok, lauk-pauk, sayur-sayuran, buah-buahan, dan susu sebagai penyempurna.
Namun, saat ini versi lama telah diubah oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo untuk pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19. Urutannya yakni gunakan masker, jaga jarak, physical dan social distancing, rajin cuci tangan dengan sabun, olahraga, cukup tidur serta tidak panik, dan makanan yang bernutrisi.
Menurut Doni saat ini terpenting masyarakat mampu beradaptasi untuk melakukan disiplin mematuhi protokol kesehatan.
"Beradaptasi, menjadi kunci. Jika slogan 4 sehat 5 sempurna mampu diimplementasikan oleh setiap individu, niscaya kita tidak perlu mengkhawatirkan virus corona sepanjang disiplin mematuhi protokol kesehatan," ucap Doni dalam keterangan tertulisnya, Kamis (28/5/2020).
Setelah slogan versi baru diumumkan ke publik, Doni dipertemukan dengan Rini Sekartini cucu dari pencetus slogan 4 sehat 5 sempurna, Poorwo Soedarmo. Rini mengaku senang slogan tersebut mulai hidup kembali.
"Kami juga ngobrol tentang perubahan nomenklatur. Saya berbicara mewakili keluarga besar. Mereka semua mengapresiasi semboyan baru yang mengadopsi serta menyempurnakan semboyan yang dicetuskan kakek kami," kata Rini.
Dia mengharapkan semboyan yang lebih melekat pada masyarakat Indonesia berusia 40 tahun ke atas tersebut mampu mengubah perilaku dalam menghadapi Covid-19.
Advertisement