Di HUT ke-20 Apkasi, Mendagri Ajak Kepala Daerah Miliki Jiwa Entrepreneurship

Dengan jiwa entrepreneurship, peluang-peluang di daerah bisa dikembangkan sehingga mendapatkan pendapatan yang sebanyak-banyaknya dengan cara sesuai aturan.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Mei 2020, 21:17 WIB
Pengurus Apkasi dan Apeksi mendengarkan arahan Mendagri, Tito Karnavian melalui vidcon di Kantor Apkasi Jakarta, Sabtu (30/5/2020). (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indoensia (Apkasi) memperingati hari jadinya yang ke-20 secara sederhana di tengah pandemi Covid-19 di Kantor Apkasi, Jakarta, Sabtu (30/5/2020) dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Kegiatan ini digelar sebagai salah satu bentuk syukur bahwa Apkasi mampu melewati dua dekade dalam mengawal pelaksanaan otonomi daerah.

Hadir Penasihat Khusus Apkasi Ryaas Rasyid, Gubernur Kaltim yang pernah menjadi Ketua Umum Apkasi, Isran Noor, serta Ketua Dewan Pembina Apkasi, Mardani H. Maming, dan menjadi lengkap dengan kehadiran Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi), Airin Rachmi Diany yang juga Walikota Tangerang Selatan untuk bersama-sama melakukan video conference yang diikuti Pengurus Apkasi dan Apeksi di daerah masing-masing.

HUT ke-20 Apkasi diperingati pada 30 Mei 2020, dan bagi Apeksi lebih dahulu merayakannya pada 25 Mei 2020.

Dalam arahannya melalui video, Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian, mengucapkan selamat hari jadi Apkasi maupun kepada Apeksi. Ia mengapresiasi kerja sama Apkasi dan Apeksi yang terus bersinergi dan berkolaborasi. Tito mengajak kepada para kepala daerah untuk saling belajar, belajar dari daerah yang lebih sukses, bahkan dari daerah yang kurang berhasil sekali pun.

“Dari yang berhasil bisa kita tiru dan dikreasikan agar lebih berkembang sesuai konteks wilayah masing-masing, yang kurang berhasil atau ada masalah hukum dan lain-lain, ini juga kita pelajari supaya tidak terjadi lagi dan bisa menjadi motivasi bagi kita untuk lebih maju,” ujarnya.

Apkasi, menurut Tito, akan bisa tumbuh dan berkembang dan dihormati oleh pemimpin lainnya baik Apkasi sendiri maupun Apeksi atau asosiasi gubernur atau asosiasi tingkat parlemen baik DPRD, DPRD Tingkat II dan lain-lain, untuk bisa memperkuat marwah daripada Apkasi.

“Apkasi bisa menjadi penyaluran kepala daerah lainnya, untuk menyamakan persepsi, saluran untuk menyampaikan aspirasi dan saluran juga untuk melakukan koreksi. Kerja sama perlu dibangun ke semua pihak, baik dengan Apeksi, maupun asosiasi lainnya dan dengan pemerintah pusat. Karena hanya dengan kebersamaan, kita bisa membangun, karena kewenangan pembangunan di daerah masing-masing tidak sepenuhnya di tangan para bupati/walikota, tapi di pemerintah pusat, tingkat provinsi, bahkan ada yang di tingkat desa,” imbuhnya.

Kondisi ini, sebut Tito, memerlukan tidak hanya kecerdasan, tapi juga memerlukan emotional quostient. Kemampuan untuk membangun hubungan, ke atas, ke samping dan ke bawah.

“Lebih dari itu, karena rekan-rekan banyak bergerak di bidang upaya memajukan melalui proses pembangunan, maka para kepala daerah harus mendengar suara dari bawah, yakni suara rakyat, rakyat yang harus selalu kita lindungi. Satu lagi kemampuan yang perlu dimiliki seorang kepala daerah adalah kemampuan entrepreneurship, kemampuan untuk berwirausaha dalam rangka untuk menangkap peluang yang ada di daerah masing-masing,” katanya lagi.

Dengan jiwa entrepreneurship, peluang-peluang di daerah bisa dikembangkan sehingga mampu untuk mendapatkan pendapatan yang sebanyak-banyaknya dengan cara-cara sesuai aturan hukum dan kemudian menggunakannya atau membelanjakannya dengan tepat sasaran, hemat dan selektif.

“Dengan begini daerah rekan-rekan bupati dan walikota menjadi daerah surplus dalam bidang anggaran, bukan daerah yang defisit karena belanjanya lebih besar, belanjanya dengan program-program yang tidak bisa dieksekusi sementara pendapatannya lebih kecil, ibarat lebih besar pasak daripada tiang," kata Tito.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jangan Defisit

Tito mewanti-wanti agar jangan sampai menjadi daerah yang defisit, daerah harus lebih independen, harus kuat secara keuangan, secara ekonomi dan ini sekali lagi memerlukan keahlian, kemampuan entrepreneurship atau kemampuan berwirausaha yang harus dimiliki para kepala daerah.

“Akhirnya saya mengucapkan selamat ulang tahun untuk Apkasi, semoga terus kompak secara internal, secara pengurus juga dengan anggota dan bisa membangun hubungan baik dengan semua pihak baik ke atas, ke samping dengan asosiasi lain, ke bawah termasuk juga ke lapisan masyarakat. Saya doakan Apkasi akan lebih maju dan menjadi motor dalam mengerakkan pembanggunan dan motor untuk menuju cita-cta bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju, yang diperkirakan 2045 menjadi salah satu kekuatan ekonomi 4 besar dunia,” tukasnya.

Dalam kesempatan ini, Ketua Umum Apkasi, Abdullah Azwar Anas dari Banyuwangi melalui video conference mengajak kepada para kepala daerah untuk bersama-sama menyambut new normal dengan gaya baru.

“Ada empat hal yang harus menjadi perhatian kita para kepala daerah dalam menghadapi new normal ini, yakni pertama mengajak masyarakat untuk disiplin menggunakan masker dalam aktivitas sehari-hari, kedua penerapan social distancing khususnya nanti pada saat sekolah, pesantren dan dunia pendidikan dibuka kembali, ketiga rutin cek suhu utamanya bagi masyarakat di tempat-tempat publik, dan terakhir sektor ekonomi harus terus digerakkan agar dampak buruk ccovid-19 bisa diminimalisir. Terakhir kita berdoa agar Allah segera mengangkat Covid-19 ini dari bumi Indonesia,” ujar Bupati Banyuwangi ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya