FOTO: Sepeda, Tren yang Kembali Populer Karena Corona di Filipina

Kembali bekerja di masa pandemi corona, warga Filipina membuat sepeda jadi komoditi penting.

oleh Arny Christika Putri diperbarui 31 Mei 2020, 09:39 WIB
Tren Sepeda di Filipina
Kembali bekerja di masa pandemi corona, warga Filipina membuat sepeda jadi komoditi penting.
Seorang pria mengendarai sepedanya untuk bekerja di Manila pada 20 Mei 2020. Penjualan sepeda meroket menyentuh 300-500 unit dalam dua hari sejak pemerintah Filipina mulai melonggarkan langkah-langkah karantina yang dilakukan untuk mencegah penyebaran pandemi COVID-19. (Ted ALJIBE/AFP)
Sepasang warga menaiki sepeda di jalanan kota Manila pada 20 Mei 2020. Alat transportasi umum yang masih beroperasi dalam kapasitas terbatas membuat warga Filipina beralih ke sepeda saat berakhirnya masa karantina dan dimulainya periode The New Normal. (Ted ALJIBE/AFP)
Pekerja mengendarai sepeda untuk pulang ke rumah di Manila pada 20 Mei 2020. Penjualan sepeda meroket menyentuh 300-500 unit dalam dua hari sejak pemerintah Filipina mulai melonggarkan langkah-langkah karantina yang dilakukan untuk mencegah penyebaran pandemi COVID-19. (Ted ALJIBE/AFP)
Karyawan toko kelontong mengendarai sepeda yang baru dibeli dalam perjalanan ke Manila pada 20 Mei 2020. Alat transportasi umum yang masih beroperasi dalam kapasitas terbatas membuat warga Filipina beralih ke sepeda saat berakhirnya masa karantina dan dimulainya periode New Normal. (Ted ALJIBE/AFP)
Pekerja kantor mengenakan pelindung saat mengendarai sepedanya di Manila pada 20 Mei 2020. Penjualan sepeda meroket menyentuh 300-500 unit dalam dua hari sejak pemerintah Filipina mulai melonggarkan langkah-langkah karantina yang dilakukan untuk mencegah penyebaran pandemi COVID-19. (Ted ALJIBE/AFP)
Seorang pekerja rumah sakit pemerintah mengendarai sepedanya yang baru dibeli di Manila pada 20 Mei 2020. Alat transportasi umum yang masih beroperasi dalam kapasitas terbatas membuat warga Filipina beralih ke sepeda saat berakhirnya masa karantina dan dimulainya periode New Normal. (Ted ALJIBE/AFP)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya