Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) menceritakan awal membuat layanan darurat command center 112. Ini termasuk salah satu gebrakan yang dibuat Risma untuk menampung laporan dari masyarakat.
Risma mengatakan, inovasi yang dibuat bisa dari hal yang didengar dan membaca. Ia kemudian berkonsentrasi dan memperhatikan sehingga timbul ide.
"Sebelum tidur, itu tadi kenapa yah?, kenapa enggak begitu? Kemudian saya mencoba contohnya saat buat command center 112,” kata Risma, saat perayaan hari jadi Surabaya ke-727 di Balai Kota Surabaya, Minggu, 31 Mei 2020.
Baca Juga
Advertisement
"Terus terang itu laporan lari ke saya. Saya tak bisa tidur, tengah malam ada kecelakaan, permintaan ambulans, ada orang sakit dijemput, kita harus punya tempat itu mata saya, tangan saya dan kaki saya, lahirlah command center itu,” ia menambahkan.
Risma mengatakan, soal perbedaan dengan 911 hanya untuk darurat saja. Sedangkan command center bisa mulai dari lampu jalan yang tak berfungsi hingga sampah yang belum diangkut. "Kedaruratan itu lari ke saya, lahirlah command center, laporan dari masyarakat tertampung,” ujar dia.
Adapun layanan command center 112 milik Pemkot Surabaya ini pernah mendapat penghargaan dari asosiasi global Contact Center World pada 2019. Penghargaan itu diberikan karena command center 112 dinilai sebagai program yang sukses untuk studi kasus call center layanan kedaruratan terbaik di bawah 10 menit. Layaan 112 sudah saling terkoneksi dengan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Hadapi Pandemi COVID-19, Risma Ingatkan untuk Terus Berinovasi
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) menyampaikan sejumlah pesan kepada generasi muda Surabaya dalam rangka Hari Jadi Surabaya ke-727. Perayaan Hari Jadi Kota Surabaya kali ini juga berbeda lantaran ada pandemi COVID-19.
Risma menyapa masyarakat Surabaya lewat media sosial yang dikelola Pemerintah Kota Surabaya. Risma mengingatkan kepada generasi muda mulai dari pelajar SD hingga perguruan tinggi untuk tetap semangat sehingga mencapai keberhasilan. Hal itu meski pandemi COVID-19 yang sedang terjadi.
"Kalian harus bisa berhasil, sekali lagi pandemi COVID-19 ini harus pastikan bukan halangan untuk menjadi maju, untuk jadi sukses,” ujar Risma, Minggu, 31 Mei 2020.
Ia menuturkan, meski ada rintangan tetapi juga harus tahu kelebihan. Risma mencontohkan ketika sebelum ada pandemi COVID-19, teknologi dipakai untuk main game. Saat ini ia menuturkan, teknologi untuk hal yang produktif.
"Kita harus berpikir terus, bukan tambah tidur dan istirahat, di sini kesempatan. Berpikir terus dan berinovasi. Tuhan ciptakan bulan dan bintang pada malam hari untuk tuntun langkah kita, kita tak boleh turun saat gelap malam hari,” ujar dia.
Advertisement