Liputan6.com, Jakarta- Gelombang protes hingga kerusuhan terjadi di banyak wilayah di Amerika Serikat. Ini dipicu kematian pria kulit hitam di Minnesota, George Floyd karena tercekik lutut polisi.
Dalam salah satu kerusuhan yang terjadi, beredar foto seorang pria bertato Kepulauan Indonesia terlibat dalam aksi tersebut.
Advertisement
Dalam foto itu, pria yang mengenakan topi putih dan celana pendek sedang dengan tato Kepulauan Indonesia itu melakukan aksinya melemparkan barang untuk menghancurkan sebuah toko di pinggir jalan.
Aksi kerusuhan yang kini terjadi memang kian meluas, tak hanya sebatas menyuarakan kematian George Floyd namun juga berkembang menjadi aksi penjarahan dan penghancuran toko-toko.
Klarifikasi
Melalui akun Facebooknya, pria bernama Rainey Arthur Backues itu kemudian menuliskan sebuah klarifikasi. Ia menceritakan, pada mulanya hanya sedang berkeliling mengendarai sepedanya, tanpa ada niatan untuk bergabung dengan para demonstran.
Namun, karena suasana kian panas, emosinya pun tersulut atas kejadian tersebut. Ia kemudian tergabung dalam aksi kerusuhan tersebut.
"Tetapi, ketika malam berlalu, saya mulai merasakan kemarahan gabungan dari pembunuhan George Floyd dan perasaan energi di hadapan ketidakadilan polisi nasional dari kerusuhan yang merebak di dalam diri saya," tulisnya di akun Facebook.
Advertisement
Permintaan Maaf
Namun kemudian ia melanjutkan tulisan tersebut dengan permintaan maaf sekaligus penyesalannya.
"Saya sekarang menyesal bahwa kemarahan dan dorongan saya yang dibenarkan untuk tidak tinggal diam terlalu cepat berubah menjadi gerakan untuk menghancurkan properti. Mendemonstrasikan bukanlah hal yang sama dengan kehancuran," tulisnya lagi.
Bukan WNI
Mengingat fotonya viral akibat tatonya yang memperlihatkan kepulauan Indonesia, ia turut menjelaskan tentang status kewarganegaraannya.
"Karena salah satu tato saya menunjukkan pulau-pulau Indonesia (saya warga negara AS yang dinaturalisasi, tetapi saya lahir di pulau Jawa), saya juga ingin meminta maaf kepada masyarakat Indonesia di Philadelphia," jelasnya yang kemudian membuat kehebohan di tengah pengguna Facebook lainnya.
Pada akhir tulisannya, ia juga menambahkan bahwa ia tidak menjarah barang apapun ketika berada di depan toko-toko tersebut.
Advertisement
Tunggu Klarifikasi Kemenlu
Liputan6.com juga telah meminta klarifikasi pihak Kementerian Luar Negeri terkait status kewarganegaraan yang bersangkutan, namun belum mendapat respons.
(Benedikta Miranti Tri Verdiana)