Hacker Bobol Situs Penyedia Hosting Dark Web, Ribuan Email dan Password Bocor

Seorang hacker dikabarkan telah membocorkan database milik Daniel's Hosting (DH), layanan hosting terbesar untuk situs dark web, ribuan alamat email dan password pun bocor di internet.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 01 Jun 2020, 14:42 WIB
Ilustrasi (Sumber : beliefnet.com

Liputan6.com, Jakarta - Seorang hacker dikabarkan telah membocorkan database milik Daniel's Hosting (DH). Daniel's Hosting merupakan penyedia hosting terbesar untuk layanan situs dark web.

Data yang bocor diperoleh setelah hacker tersebut membobol DH awal tahun ini, tepatnya pada 10 Maret 2020.

Saat itu, pemilik DH, Daniel Winzen mengatakan kepada ZDnet, hacker telah membobol hosting, mencuri database, kemudian menghapus semua server.

Selanjutnya pada 26 Maret 2020 atau dua minggu setelah peretasan, DH menutup layanan hosting-nya untuk selama-lamanya. Para pengguna layanan hosting inipun memindahkan situs mereka ke penyedia layanan hosting dark web lainnya.

Mengutip ZDNet, Senin (1/6/2020), total ada 7.600 website yang down gara-gara penutupan hosting DH. Dari jumlah itu, sepertiganya merupakan portal dark web.

Kini, hacker yang menggunakan nama KingNull itu mengunggah salinan database milik DH yang sebelumnya dicuri. KingNull mengaku bagian dari kelompok hacker Anonymous.


Data-Data Sensitif Bocor di Dunia Maya

Ilustrasi Hacker

Berdasarkan analisis sepintas pada data dump per hari ini, data yang bocor mencakup 3.671 alamat email, 7.205 kata sandi akun online, dan 8.580 private key untuk domain .onion (situs dark web).

"Database yang bocor itu berisi berbagai informasi sensitif punya pemilik dan pengguna ribuan domain dark web," kata intelijen Under the Breach kepada ZDnet.

Under the Breach menyebut, data yang bocor bisa dipakai untuk mengetahui pemilik dari email-email yang bocor dan portal dark web.

"Informasi ini bisa membantu penegak hukum melacak pihak-pihak yang menjalankan atau ikut serta dalam aktivitas ilegal di situs dark web," kata Under the Breach.

Lebih lanjut, jika pemilik website memindahkan portal dark web mereka ke penyedia hosting baru namun tetap memakai password lama, hacker bisa mengambil alih akun mereka.


Bukan Pertama Kalinya Hosting DH Dibobol

Hacker alias peretas merupakan orang yang ahli dalam hal menerobos masuk ke dalam sistem keamanan jaringan komputer milik seseorang

Sekadar informasi, ini bukan pertama kalinya hosting DH dibobol. Kejadian pada Maret 2020 lalu adalah kali kedua DH kebobolan.

Situs tersebut pernah dibobol pada November 2018 ketika penyusup meretas back end database server dan menghapus seluruh domain di dalamnya.

Lebih dari 6.500 situs dan website dark web dihapus saat itu, namun datanya tidak bocor.

DH juga bukan satu-satunya penyedia hosting situs website yang dibobol. Pada 2017, hacker Anonymous mengumbangkan Freedom Hosting II setelah mereka menemukan penyedia hosting tersebut menjadi tuan rumah untuk portal-portal pelecehan anak dan paedofilia.

(Tin/Ysl)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya