Liputan6.com, Jakarta - Beredar foto yang diklaim jalan tol Semarang-Solo mengalami longsor beredar di media sosial. Foto tersebut viral lewat pesan berantai di aplikasi percakapan WhatsApp pada Senin (6/1/2020).
Dalam foto tersebut tampak empat jalur tol tertutup timbunan tanah longsor. Foto tersebut terlihat diambil dari udara.
Advertisement
Foto tersebut kemudian dikaitkan dengan kejadian longsor di Jalan Tol Semarang-Solo Km 426+600.
"Longsor Jalan Tol Semarang-Solo Km 426+600," demikian isi pesan tersebut.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri foto yang diklaim sebagai peristiwa longsornya Jalan Tol Semarang-Solo. Penelusuran dilakukan dengan mengecek akun Instagram resmi milik PT Jasa Marga (Persero) Tbk, @official.jasamarga.
Akun Instagram @official.jasamarga memberikan klarifikasi mengenai foto jalan tol Semarang-Solo yang tertimbun longsor.
"Kawan JM, sehubungan dengan beredarnya foto terkait dampak longsor di Jalan Tol Semarang-Solo Km 426+600 arah Jakarta melalui Whatsapp Group dan media sosial lainnya, bersama ini kami tegaskan bahwa foto yang beredar tersebut adalah HOAX karena tidak menggambarkan kondisi sebenarnya.
Longsor benar terjadi pada lokasi jalan tol tersebut pada hari Sabtu (30/05) pukul 22.48 WIB akibat curah hujan yang tinggi. Kondisi dampak longsor yang sebenarnya dapat dilihat melalui foto udara dari petugas di lapangan yang diambil hari ini (31/05) pada pukul 08.20 WIB.
Update informasi, sejak pukul 10.25 WIB pagi tadi (31/05), satu lajur di lokasi kejadian telah dapat digunakan dengan aman oleh pengguna jalan.
Hingga saat ini PT Trans Marga Jateng (TMJ) selaku pengelola Jalan Tol Semarang-Solo dibantu oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Pemadam Kebakaran Kabupaten Semarang serta jajaran Polres Semarang terus melakukan pembersihan longsoran di lokasi kejadian untuk memastikan keamanan pengguna jalan.
Jasa Marga memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan atas pekerjaan penanganan dampak longsor ini dan mengimbau kepada pengguna jalan untuk tetap berhati-hati dan mentaati rambu-rambu, serta untuk pengguna jalan yang menggunakan Jalan Tol Semarang-Solo agar memantau kondisi lalu lintas secara aktif dan merencanakan perjalanan. Informasi lalu lintas di seputar tol milik Jasa Marga dapat di akses melalui Call Center 24 Jam Jasa Marga di nomor 14080," tulis @official.jasamarga.
Liputan6.com juga menemukan artikel yang juga membantah foto viral yang diklaim longsor di Jalan Tol Semarang-Solo. Adalah artikel berjudul "Jasa Marga tegaskan foto longsor Tol Semarang-Solo di medsos hoaks" yang dimuat situs antaranews.com pada Minggu 31 Mei 2020.
Jakarta (ANTARA) - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. melalui PT Trans Marga Jateng (TMJ) menegaskan bahwa foto dampak longsor di Jalan Tol Semarang-Solo Km 426+600 arah Jakarta yang beredar melalui Whatsapp Group dan media sosial atau medsos lain adalah hoaks.
"Sehubungan dengan beredarnya foto terkait dampak longsor di Jalan Tol Semarang-Solo Km 426+600 arah Jakarta melalui Whatsapp Group dan media sosial lainnya, bersama ini kami tegaskan bahwa foto yang beredar tersebut adalah hoaks karena tidak menggambarkan kondisi sebenarnya," demikian keterangan tertulis PT Trans Marga Jateng yang diterima di Jakarta, Minggu.
Menurut Trans Marga Jateng, longsor memang benar terjadi pada lokasi jalan tol tersebut pada Sabtu (30/5) pukul 22.48 WIB. Kondisi dampak longsor yang sebenarnya dapat dilihat melalui foto udara dari petugas di lapangan yang diambil hari ini, Minggu (31/5) pada pukul 08.20 WIB.
Saat ini berdasarkan informasi terbaru sejak pukul 10.25 WIB pagi tadi, satu lajur di lokasi kejadian telah dapat digunakan dengan aman oleh pengguna jalan.
Hingga saat ini PT Trans Marga Jateng (TMJ) selaku pengelola Jalan Tol Semarang-Solo dibantu oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Pemadam Kebakaran Kabupaten Semarang serta jajaran Polres Semarang terus melakukan pembersihan longsoran di lokasi kejadian untuk memastikan keamanan pengguna jalan.
Jasa Marga memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan atas pekerjaan penanganan dampak longsor ini dan mengimbau kepada pengguna jalan untuk tetap berhati-hati dan menaati rambu-rambu, serta untuk pengguna jalan yang menggunakan Jalan Tol Semarang-Solo agar memantau kondisi lalu lintas secara aktif dan merencanakan perjalanan.
Sebelumnya beredar foto kondisi longsor yang menutup seluruh ruas Jalan Tol Semarang-Solo Km 426+600 yang beredar di media sosial serta grup Whatsapp.
Namun foto tersebut dinyatakan hoaks, setelah pihak Jasa Marga merilis foto udara yang memperlihatkan longsor hanya menutup salah satu ruas Jalan Tol Semarang-Solo Km 426+600, bukan keseluruhan lajur.
Tanah longsor akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Semarang dan sekitarnya sejak Sabtu (30/5) malam hingga Minggu dini hari menutup salah satu ruas Jalan Tol Semarang-Solo di KM 426, di Desa Susukan, kabupaten tersebut.
Kepala BPBD Kabupaten Semarang Heru Subroto mengatakan longsor menutup salah satu ruas jalan di titik yang tak jauh dari Rest Area KM 429 tersebut. Longsor yang menutup jalur dari Solo menuju ke Semarang tersebut menyebabkan arus kendaraan dialihkan.
Foto Lama
Jadi, foto apakah yang beredar?
Cek Fakta Liputan6 menggunakan TinEye untuk menelusuri asal-usul foto yang diklaim sebagai penampakan longsor di Jalan Tol Semarang-Solo.
Berdasarkan penelusuran, ternyata, itu adalah foto lama dari tahun 2010. Penelusuran tersebut mengarah ke sejumlah tautan yang memajang foto yang sama.
Salah satunya ada dalam galeri foto berjudul, Massive landslide hits Taiwan highway yang dimuat situs People's Daily Online pada 27 April 2010.
Dalam keterangan foto tersebut dijelaskan, longsor terjadi di ruas jalan raya dekat Keelung, di Taiwan selatan.
Advertisement
Kesimpulan
Foto yang diklaim sebagai peristiwa longsornya Jalan Tol Semarang-Solo ternyata tidak benar. Gambar yang sudah terlanjur viral itu tidak menggambarkan kondisi longsor sebenarnya.
Berdasarkan penelusuran, foto yang beredar menangkap dampak kejadian longsor di Taiwan pada 2010.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement