Liputan6.com, Polman - Suasana haru menyelimuti penjemputan NA (22), santri Klaster Temboro yang sembuh dari Covid-19 asal Desa Rea, Kecamatan Binuang, Polman, Sulawesi Barat. NA dijemput langsung oleh Pemerintah Kecamatan dan Puskesmas Binuang di tempat karantina RS Pratama Wonomulyo, Senin (1/6/2020).
NA dinyatakan sembuh pada 31 Mei 2020 kemarin, setelah dua kali hasil tes swabnya negatif. Saat tiba di kediamannya, ia langsung disambut pengalungan sorban oleh Camat Binuang, yang diiringi salawat dari petugas puskesmas, pemerintah desa dan warga setempat. Ia juga mendapatkan bingkisan parsel sebagai bentuk syukur atas kesembuhan pasien.
"Allahu akbar, Allahummassalli ala Muhammad," teriak warga yang diikuti oleh tepuk tangan.
Saat tiba di halaman rumah, pasien sempat memimpin doa bersama yang diikuti oleh warga dan keluarganya. Isak tangis pecah, saat pasien tiba di depan pintu rumah, di mana ayah, ibu, dan adik pasien, langsung memeluknya dengan berurai air mata, warga yang menyaksikan momen itu ikut merasa haru dan meneteskan air mata.
Baca Juga
Advertisement
"Alhamdulillah, hari ini saya dinyatakan sembuh, ini berkat dari pertolongan Allah, doa dari orangtua, keluarga, sahabat, dan warga semuanya," kata NA.
Nasrullah juga menyampaikan permohonan maaf, karena ia sempat membuat masyarakat menjadi panik dan resah saat dinyatakan positif Covid-19. Ia juga mengucapkan rasa terima kasih atas dukungan yang ia terima selama menjalani masa karantina hingga sembuh.
"Semua ini bukan karena kehendak saya, tetapi ini karena kehendak Allah. Alhamdulillah atas kuasa Allah SWT, telah memberi saya kesehatan," ujar NA.
Camat Binuang, Andi Idrus berterima kasih atas dukungan seluruh warga atas kesembuhan NA. Ia berharap, warga tetap waspada dan menaati imbauan pemerintahan, utamanya mengenai penerapan protokol kesehatan.
"Kalau ada warga pendatang, wajib melapor dan periksa kesehatan, kalau perlu dikarantina dulu," kata Idrus.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Binuang Nurhayati mengatakan, meski NA dinyatakan sembuh, tetapi, pihaknya akan terus memantau perkembangan NA selama 14 hari. Ia juga menyarankan agar pasien tetap menjaga kontak dengan keluarga lainnya.
"Kita harapkan, keluarga bisa bekerjasama dengan baik saat pasien karantina mandiri. Ini artinya mereka betul-betul disiplin menjalankan protokol kesehatan karantina mandiri," tuturnya.