Liputan6.com, Jakarta - Bekerja di rumah mungkin membuat Anda tergoda untuk tidur siang di waktu istirahat. Sebenarnya, tidur siang sebaiknya berapa lama dari sudut pandang sains?
Profesor Jason Ellis, Profesor Psikologi Northumbria University and Director of the Northumbria Centre for Sleep Research menjelaskan idealnya tidur siang itu tidak lebih dari 30 menit.
Advertisement
"Kesulitannya adalah, jika Anda tidur siang dalam waktu lama---lebih dari 30 menit---itu akan mengurangi tidur Anda di malam hari," kata Jason dalam The Science of Sleep: How to Sleep Better, program baru BBC tentang bagaimana kualitas tidur dapat ditingkatkan dikutip Business Insider pada Selasa, 2 Juni 2020.
Simak Video Menarik Berikut Ini
Pengaruh Kurang Tidur
Acara ini juga mendokumentasikan percobaan kurang tidur dalam skala kecil yang melibatkan empat orang pemuda yang biasanya tidak memiliki masalah tidur.
Dua lelaki dan dua perempuan menghabiskan waktu 48 jam terjaga di rumah mewah, dan menjalani berbagai tes untuk melihat bagaimana kurangnya tidur memengaruhi kemampuan untuk berfungsi secara normal.
Dalam sebuah tes khusus, Jason meminta peserta melalui tes simulator mengemudi setelah tidak tidur selama 29 jam. Peserta diberitahu untuk menjaga kecepatan 30 mil per jam---48km per jam---tetapi karena mengantuk, para peserta membelok dari jalan.
Penelitian ini menemukan mengemudi saat mengantuk---atau mengemudi saat kurang tidur---sama berbahayanya dengan mengemudi saat berada di bawah pengaruh alkohol.
National Sleep Foundation di AS mengatakan bahwa mengemudi setelah bangun selama 24 jam sebanding dengan mengemudi dengan tingkat alkohol dalam darah 0,10. Padahal, seseorang dengan level 0,08 itu sudah dianggap mabuk.
Dalam The Science of Sleep, Jason mengatakan pengemudi yang merasa mengantuk saat mengemudi harus menepi dan mengonsumsi kafein sebelum tidur siang selama sekitar 20 hingga 30 menit.
"Pada saat Anda bangun, kafein itu akan membuat Anda tetap waspada lagi," katanya.
Advertisement