PSBB Malang Raya Berakhir, Ada Tambahan 14 Pasien Positif Corona COVID-19

Data Pemprov Jatim per Senin 1 Juni 2020, ada tambahan 14 pasien baru terkonfirmasi positif Corona COVID-19.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 02 Jun 2020, 11:00 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) resmi menghentikan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Malang Raya, pada 1 Juni 2020. 

Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Batu bakal memberlakukan masa transisi sebelum masuk era tatanan hidup baru atau the new normal. Namun, data Pemprov Jatim per Senin 1 Juni 2020, ada tambahan 14 pasien baru terkonfirmasi positif Corona COVID-19. 

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut, penambahan ini bukan terjadi dalam beberapa hari yang lalu. Melainkan sudah sejak awal April, dan sekarang sudah sembuh. 

"Sebenarnya ini kasus per akhir April kemudian terkonfirmasi lagi setelah ditracing Mei," kata dia dalam konferensi pers live streaming di Gedung Negara Grahadi Surabaya, ditulis Selasa (2/6/2020).

Khofifah mengklaim, beberapa di antara 14 pasien Corona COVID-19 yang baru diumumkan hari ini bahkan sudah sembuh. Khofifah mengaku sudah berkomunikasi dengan beberapa pasien tersebut saat berkunjung ke Kepanjen, Kabupaten Malang 16 Mei 2020. 

"Karena itu tadi, waktu saat di swab dan PCR, hasilnya baru hari ini diumumkan oleh (pemerintah) pusat," ucapnya. 

Untuk pengumuman tambahan pasien positif, kata Khofifah, memang menjadi kewenangan tim gugus tugas percepatan penanganan COVID-19. 

"Pemerintah daerah hanya diperkenankan mengumumkan yang sudah dinyatakan sembuh dan meninggal," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Update Corona COVID-19 di Jatim pada 1 Juni 2020

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, tercatat ada tambahan 95 pasien baru Corona COVID-19 di Jawa Timur hingga Senin, 1 Juni 2020. Total keseluruhan pasien baru Corona COVID-19 mencapai 4.920 pasien di Jawa Timur.

Dari jumlah tersebut, Surabaya masih tetap menjadi penyumbang terbanyak yaitu 2.633 pasien Corona COVID-19. Saat ini Kota Pahlawan tidak hanya kategori zona merah biasa, tapi bahkan merah tua. 

"Kemudian ada yang tanya, itu (di peta COVID-19 Jatim) kok ada yang hitam, itu bukan hitam tapi merah tua. Seperti Sidoarjo yang angka kasusnya 500 (kasus) sekian, (zonanya) merah sekali, kalau angkanya dua ribu sekian (Surabaya) merah tua," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam konferensi pers live streaming di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin malam, 1 Juni 2020.

Penambahan 95 pasien baru positif Corona COVID-19 itu tersebar di 19 kabupaten/kota. Rinciannya, 25 pasien di Kota Surabaya, 14 pasien di Kota Batu, 11 pasien di Kabupaten Jombang, sembilan di Sidoarjo, lima pasien di Gresik, dan empat pasien masing-masing di Kabupaten Kediri, Bondowoso, dan Bojonegoro.

Kemudian tiga pasien di Kabupaten Lamongan, dua pasien masing-masing di Kabupaten Malang, Nganjuk, Trenggalek, dan Jember, kemudian satu pasien masing-masing di Kota Madiun, Kota Malang, Kabupaten Pacitan, dan Kabupaten Mojokerto. 

Khofifah bersyukur karena pada Senin, 1 Juni 2020 terdapat pasien positif yang baru sembuh mencapai 45 orang. Dengan demikian, total pasien positif Corona COVID-19 yang sembuh di Jatim sementara ini sebanyak 699 orang atau setara 14,21 persen. Ia menyampaikan apresiasi yang sangat kepada seluruh tenaga medis yang bekerja. 

 


Jumlah OTG Masih Tinggi

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Akan tetapi, terdapat enam pasien positif Corona COVID-19 pula yang baru dinyatakan meninggal dunia, sehingga total sementara ini yang meninggal sebanyak 418 orang atau setara 8,50 persen dari total kasus. Khofifah menyampaikan duka yang sangat mendalam atas kabar sedih itu. Ia berharap, ke depan angka kematian bisa diperkecil dan angka kesembuhan bisa diperbanyak.

Sedangkan jumlah pasien dalam pengawasan atau PDP bertambah menjadi 6.687, tetapi yang masih diawasi sebanyak 3.202 pasien atau setara 47,88 dari total PDP. Sementara jumlah orang dalam pemantauan atau ODP kini sebanyak 24.737, tapi yang masih dalam pantauan sebanyak 4.058 orang atau 16.40 persen dari total ODP. 

Jumlah orang tanpa gejala atau OTG masih tinggi, yaitu di angka 18.647 orang. Khofifah menyebut angka tersebut setara dengan 34 persen sehingga tetap diperlukan kewaspadaan berganda bagi masyarakat agar upaya menekan angka Corona COVID-19 di Jatim bisa dicapai. 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya