Liputan6.com, Jakarta - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Waingapu, Dinas Perdagangan, dan Polres Sumba Timur menggelar operasi pasar (OP) di Kabupaten Sumba Timur NTT. Langkah ini bertujuan menekan lonjakan harga gula pasir karena telah melewati harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Pimpinan Perum Bulog cabang Waingapu David Donny Kurniawan mengatakan, pelaksanaan operasi pasar gula pasir tahun ini akan dioptimalkan untuk menekan lonjakan harga di pasaran. Pelaksanaan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19.
Advertisement
"Jadi dalam operasi pasar, gula dijual dalam kemasan 1 Kg dengan harga Rp 12.500 atau HET," ujar dia seperti dikutip website Bulog, Selasa (2/6/2020).
Dia mengatakan, Kantor Cabang Waingapu mendapat pasokan gula kristal putih sebanyak 50.000 Kg dari Perum Bulog yang tiba di Waingapu pada tanggal 24 Mei 2020 lalu. Kemudian dilakukan operasi pasar mulai 27 sampai 28 Mei 2020 di terminal angkutan umum Waingapu.
David menambahkan, selain operasi pasar masyarakat Sumba Timur masih diberi kesempatan untuk membeli gula sesuai HET Rp 12.500 Kg.
Lokasi Pembelian
Adapun pembeliannya antara lain di kantor Bulog Waingapu yang dilayani RPK Center dan dapat dibeli di RPK binaan Bulog lainnya yang tersebar di Kabupaten Sumba Timur.
Sementara itu, warga Kota Waingapu Didik Purwanto mengatakan, adanya operasi pasar ini masyarakat sangat berterima kasih karena harga gula pasir di Waingapu sedang mengalami lonjakan sangat tinggi dengan harga Rp 18 ribu per Kg.
"Yahh...untung ada Bulog melakukan operasi pasar sehingga masyarakat bisa beli gula pasir dengan harga Rp 12.500/Kg," jelas dia.
Merdeka.com
Advertisement