KUR Pertanian Bantu Indonesia Bebas dari Ancaman Krisis Pangan

Program KUR mampu membantu kondisi petani dalam menjalankan produksi dan usaha tani.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Jun 2020, 13:00 WIB
Sejumlah petani membawa hasil panen padi di Desa Bube Baru, Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Jumat (15/3). Mereka bergotong royong di sawah dengan menyambut musim panen dengan begitu ceria. (Liputan6.com/Arfandi Ibrahim)

Liputan6.com, Jakarta - Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) mengapresiasi upaya pemerintah dalam mendorong menyalurkan layanan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk sektor Pertanian. KUR ini, dinilai sangat membantu kondisi para petani dan kelompok usaha tani yang terdampak pandemi Corona atau Covid-19.

"Saya kira program KUR ini mampu membantu kondisi mereka (petani dan usaha tani) dalam menjalankan produksi dan usaha tani. Kesempatan ini harus dimanfaatkan betul-betul dan jangan disia-siakan," ujar ketua KTNA, Winarno Tohir dalam keterangan tertulis, Selasa (2/6/2020).

Dengan bantuan KUR, Indonesia bisa bertahan dari berbagai gejolak dan ancaman krisis pangan karena petani terus melakukan produksi. Ia menilai langkah ini sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo yang disampaikan dalam berbagai kesempatan.

"Ini menjadi dukungan tersendiri bagi petani agar tetap semangat dalam bertani di tengah pandemi Covid 19 seperti sekarang ini," tegas dia.

 


Perhatian Lebih

Para petani tembakau di lahan perkebunan mereka di Desa Jatiguwi, Kabupaten Malang (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Di sisi lain, Winarno berharap, pemerintah memberikan perhatian lebih karena petani merupakan pahlawan pangan yang juga berada di garda terdepan melawan pandemi global corona.

"Untuk itu kita harus saling bekerja sama demi memastikan ketersediaan pangan terpenuhi. Kita juga harus memikirkan nasib para petani agar keberlangsungan pertanian Indonesia tetap terjaga," pintahnya.

 


Bantuan Tunai dari Kementan

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengunjungi Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk meninjau pertanaman jagung. (Dok Kementan)

Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan akan memberikan bantuan dana tunai pembelian sarana produksi pertanian sebesar Rp 300 ribu kepada 2,76 juta petani miskin. Selain itu, ada juga bantuan benih, pupuk dan pestisida. Semua bantuan ini diberikan bertahap selama 3 bulan ke depan.

"Kementan telah melakukan refocusing anggaran untuk penguatan produksi pertanian, baik untuk penyiapan benih/bibit hingga alsintan. Bahkan untuk penguatan permodalan, pemerintah juga menyiapkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan alokasi dana Rp50 triliun yang dapat dimanfaatkan oleh petani," kata Syahrul.

Terhitung sampai bulan Mei 2020, serapan KUR yang sudah disalurkan Kementan mencapai Rp 17 triliun. Selain itu, banyak respon positif yang diberikan oleh petani dengan adanya layanan bantuan program KUR ini.

Reporter:Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya