Liputan6.com, Jakarta - Satu anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) wilayah Pilia Puncak Jaya yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) atas nama Oniara Wonda ditangkap.
Oniara ini merupakan salah satu anggota KKB yang menembaki Tito Karnavian pada 2012. Pada saat itu, Tito yang saat ini dititah menjadi Menteri Dalam Negeri, masih menjabat sebagai Kapolda Papua.
Advertisement
"Sudah ditangkap," ujar Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw dalam pesan singkatnya kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa (2/6/2020).
Menurut dia, tak ada perlawanan dari anggota KKB itu dalam penangkapan tersebut. Dia mengatakan, saat tim mengetahui yang bersangkutan masuk ke Kota Mulia dan segera melakukan penyergapan.
"Tidak ada perlawanan... Dia termonitor masuk Kota Mulia sehingga berhasil digrebek dan tangkap tanpa perlawanan," ungkap Paulus Waterpauw.
Dia menegaskan, Polda Papua bersama Kodam XVII/Cenderawasih terus mengejar KKB lainnya yang mengganggu stablitas keamanan NKRI.
"Kami mengharapkan peran serta para tokoh untuk membantu aparat keamanan dalam melakukan penindakan terhadap Kelompok Kriminal bersenjata yang selama ini meresahkan masyarakat di Papua," kata Paulus.
Sejumlah barang bukti yang diamankan saat penangkapan anggota KKB tersebut berupa satu tas hitam merek Orginal Track Gress, satu kemeja putih garis abu-abu serta tiga handphone berbagai merek.
"Atas perbuatannya pelaku dijerat dengan Pasal 340 KUHP, 338 KUHP, 365 KUHP, dan 351 Ayat (1) dan ayat (2) jo Pasal 55 KUHP," ujar Paulus Waterpauw.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tembak Tito Karnavian
Paulus menjelaskan, Oniara merupakan pasukan dari KKB Pimpinan Purom Okiman Wenda yang terlibat dalam sejumlah penembakan dan perampasan senjata api milik personel Polri.
"Seperti perampasan Senjata Mesin Ringan jenis Arsenal di Kabupaten Puncak jaya pada Januari pada 2011 yang mengakibatkan 1 personel Brimob Papua meninggal dunia. Penembakan dan penyerangan serta perampasan senpi organik jenis revolver milik Kapolsek Mulia AKP Dominggus Awes di Bandara Mulia Puncak Jaya, November 2011," tutur Paulus.
Kelompok tersebut pun terlibat perampasan senpi organik Res Lanny Jaya Jenis AK47 yang dipegang oleh Brigpol Amaluddin Elwakan pada 2011 di Tiom Kabupaten Lannyjaya. Juga penembakan dan penyerangan Polsek Pirime pada November 2012 yang mengakibatkan 3 anggota polsek tersebut meninggal dunia.
"Penembakan terhadap Mantan Kapolri Jenderal (Purn) Tito Karnavian yang saat itu menjabat sebagai Kapolda Papua pada 28 November tahun 2012 saat akan menuju ke TKP Polsek pirime," kata Paulus.
Oniara juga terlibat dalam penyerangan dan penembakan serta pencurian senjata api anggota Polri di Jalan Trans Indawa-Pirime pada 28 Juli 2014. Serta penembakan terhadap anggota TNI 756 di lapangan terbang di Distrik Pirime Kabupaten Lannyjaya yang mengakibatkan satu personel TNI luka tembak pada 2015.
"Penembakan terhadap personel satgassus Papua (satgas gakkum saat ini) pada Desember 2017 di Puncak Popome saat melaksanakan giat pemetaan dan penembakan terhadap aparat TNI/Polri (Satgas Ops Nemangkawi) saat akan dilakukan penegakan hukum di Markas Balingga Kabupaten Lany Jaya pada 3 November 2018," ujar Paulus.
Advertisement