Liputan6.com, Jakarta - V-Belt atau fanbelt memiliki fungsi penting untuk motor berjenis matik. Seperti halnya rantai di motor bebek atau sport, sebagai pengantar sekaligus jembatan tenaga yang berasal dari mesin menuju roda belakang.
Namun, bagi pemilik skuter matik (skutik), banyak yang tidak terlalu memperhatikan kondisi v-belt. Bahkan, penggantian dilakukan jika komponen tersebut sudah mengalami kerusakan atau putus saat digunakaan.
Baca Juga
Advertisement
Nah, berikut, tanda-tanda v-belt mulai bermasalah, bisa dilihat dari beberapa hal, seperti disitat dari laman resmi Wahana Honda:
Tanda-tanda v-belt mulai bermasalah
Ada banyak tanda ketika v-belt tersebut sudah mulai bermasalah dan berisiko putus. Tanda pertama adalah munculnya suara berdecit pada bagian transmisi CVT.
Bunyi tersebut rata-rata akan terdengar saat motor matik baru akan berjalan. Tanda kedua adalah ada tarikan tersendat saat gas rendah menuju tinggi atau dari posisi mati ke posisi jalan.
Tanda ketiga adalah performa dan kecepatan motor menurun drastis, padahal pada speedometer menunjukkan garis tinggi.
Penyebab v-belt bermasalah dan putus
Setiap v-belt di motor matik memiliki usia yang berbeda-beda. Pembeda dari usia v-belt di setiap motor tersebut adalah pemakaian kendaraan yang lebih lama dan seringnya motor digunakan untuk mengangkut barang atau benda yang terlalu berat melebihi kapasitas maksimumnya.
Selain itu, apabila motor matik yang bersangkutan sering digunakan untuk kebut-kebutan, maka hal tersebut juga menjadi salah satu faktor penyebab v-belt cepat aus.
Kapan harus menganti v-belt
Seperti halnya rantai pada motor 2-Tak atau 4-Tak lawas, v-belt juga memiliki usia tersendiri. Seperti yang disebutkan di atas, usia dari v-belt beragam dan tidak sama antara satu motor matic dengan lainnya. Hal itu dikarenakan beberapa faktor.
Namun, sebagai standar rata-rata kapan harus mengganti v-belt adalah ketika motor matik tersebut sudah menempuh jarak 25 sampai 30 ribu kilometer atau sekitar 2 tahun lamanya.
Advertisement