Ancaman Sampah Baru di Laut karena Pandemi Corona COVID-19

Kelompok peduli lingkungan menemukan sampah masker dan sarung tangan karet bekas di Laut Mediterania di masa pandemi corona COVID-19.

oleh Asnida Riani diperbarui 03 Jun 2020, 15:03 WIB
Salah satu pedagang menggunakan face shield dan sarung tangan saat melayani pembeli di Pasar Senen, Jakarta, Senin (1/6/2020). Kementerian Perdagangan menyiapkan pedoman bagi penyelenggara kegiatan perdagangan untuk diterapkan pada saat kenormalan baru (new normal). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kelompok peduli lingkungan menemukan masker dan sarung tangan karet bekas di Laut Mediterania. Fenomena ini menaikkan kekhawatiran akan keberadaan sampah baru terkait pandemi corona COVID-19.

Mengutip laman video South China Morning Post, Selasa, 2 Juni 2020, sampah barang pelindung di masa penyebaran virus corona baru ini ditemukan di dasar laut area pesisir dekat kawasan resort.

Tercampur dengan sampah plastik, dalam video yang dibagikan, masker dan sarung tangan karet berada di dasar laut dalam kondisi tak terurai.

"Kami belum menemukannya (sampah masker dan sarung tangan karet) dalam jumlah besar. Tapi, tak menutup kemungkinan ini adalah awal mula dari tipe polusi terhubung pandemi corona," ungkap salah satu anggota kelompak peduli lingkungan yang menemukan sampah tersebut, Joffrey Peltier.

Umumnya, sambung Peltier, ia bersama anggota lain kelompok peduli lingkungan mengumpulkan plastik sebagai sampah konstan di dasar laut. "Kami sempat kaget saat melihat masker dan sarung tangan karet," tuturnya.

Load More

Kekhawatiran akan Jenis Polusi Baru

Ilustrasi sarung tangan karet. (dok. unplash/@nate_dumlao)

Peltier mengatakan, menemukan sarung tangan karet lebih mudah ketimbang masker yang di dasar laut tampak menyaru dengan biota setempat.

Penemuan ini membuat kelompok peduli lingkungan tersebut memperingatkan jenis polusi baru yang bisa muncul di manapun, bahkan setelah pandemi berakhir.

"Saat mulai hujan, saya pikir kami akan kembali terkejut mendapati berapa banyak sampah jenis ini berakhir di lautan," ungkapnya.

Kondisi ini diperkirakan makin parah saat pantai-pantai di dunia bakal kembali membuka pintu mereka. 


Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya