Liputan6.com, Jakarta - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pusat Doni Monardo berharap seluruh pasien sembuh atau yang telah terkonversi negatif Corona COVID-19 di Jawa Timur mendonorkan plasma darahnya untuk terapi plasma konvalesen.
"Kami sangat berharap karena untuk membantu menangani pasien COVID-19 yang saat ini sedang dirawat di rumah sakit," ujar dia, di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Selasa, (2/6/2020), dikutip dari Antara.
Terapi plasma konvalesen dinilai berpotensi membantu mempercepat kesembuhan pasien terinfeksi Corona COVID-19 dan merupakan produk kaya antibodi dibuat dari darah yang disumbangkan oleh orang-orang telah pulih dari penyakit disebabkan oleh virus.
Baca Juga
Advertisement
Doni yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tersebut menyampaikan dari pengalaman sebelumnya terdapat pasien yang dirawat menggunakan terapi plasma konvalesen dinyatakan sembuh total.
Dia mengatakan, terapi plasma konvalesen merupakan gagasan dan terobosan luar biasa dari Kementerian Kesehatan RI, terlebih sampai saat ini belum ada obat mujarab menyembuhkan Corona COVID-19 yang diakui dunia.
"Indonesia selalu berusaha untuk berinovasi, baik para peneliti, tenaga medis maupun unsur-unsur terkait untuk menemukan cara agar bisa mengobati pasien COVID-19," ujar dia.
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim, hingga Senin, 1 Juni 2020, pukul 17.00 WIB terdapat 699 pasien dinyatakan sembuh atau terkonversi negatif dari corona.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Harapan Menkes
Di tempat sama, Menteri Kesehatan dr Terawan Agus Putranto berharap Jawa Timur segera mengatasi situasinya dan semakin baik, lalu angka kematian turun.
"Perlengkapan pelacakan dan pengecekan PCR telah kami datangkan sehingga tim bisa semakin aktif mengecek, mengontrol dan menemukan kasus sedini mungkin agar penyebaran kasus COVID-19 dapat dilokalisir," ujar dia.
Dia ke Jatim untuk meninjau proses penanganan COVID-19 di wilayah setempat, serta tugas dari Presiden Joko Widodo untuk membantu proses percepatan penanganan kasus di Jatim.
Advertisement