Menko Luhut Sebut 8.000 Pekerja Asing Bekerja di Morowali

Kebutuhan Indonesia dikatakan terhadap tenaga kerja asing terjadi karena teknologi yang diterapkan di lokasi investasi menggunakan teknologi canggih.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Jun 2020, 20:13 WIB
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. (Liputan6.com/JohanTallo)
Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyebut sebanyak 8.000 tenaga kerja asing bekerja di Morowali, Sulawesi Tengah hingga saat ini. Sementara itu, tenaga kerja dalam negeri sebanyak 42.000 orang juga bekerja di lokasi yang sama.
 
"Morowali itu saya kira per hari ini tenaga kerjanya sekitar 42.000 dan tenaga asingnya sekitar 8.000 dan itu akan berkurang karena akan ada lulusan politeknik," ujar Menko Luhut dalam diskusi online, Jakarta, Selasa (2/6/2020)
 
Kebutuhan Indonesia dikatakan terhadap pekerja asing terjadi karena teknologi yang diterapkan di lokasi investasi menggunakan teknologi canggih. Di mana hanya tenaga kerja asing yang memahami pengoperasiannya.
 
"Ya memang tidak bisa kita hindari kita harus pakai tenaga kerja asing dulu karena mereka paham teknologi ini. Sementara kita yang digunakan sebelumnya tehnologi yang sudah lama, sekarang itu sudah canggih," jelasnya.
 
Sementara itu terkait investasi, dia memastikan, Morowali akan menyerap sebesar USD 30 miliar hingga 2024. Investasi tersebut juga nanti akan menyerap tenaga kerja asli dalam negeri yang semakin besar.
 
 
 

Wilayah Lain

Menkomaritim Luhut Binsar Pandjaitan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Selain Morowali, penyerapan tenaga kerja juga akan terjadi bersamaan dengan masuknya investasi ke Halmahera Tengah dan Konawe Utara. Keseluruhan lokasi investasi tersebut diperkirakan akan menyerap tenaga kerja lebih dari 100.000.
 
"Di Halmahera tengah itu setengah dari Morowali. Kalau jadi nanti masuk smelter dari Cooper itu bisa jadi 30.000 angkatan kerja juga. Makanya kita ingin ada politeknik disana. Di Konawe Utara juga. Jadi kalau kita hitung, angkatan kerja itu bisa sampai ke 100.000 lebih," tandasnya.
 
 
Reporter: Anggun P. Situmorang
 
Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya