Duh, Batu Geosains Berusia 30 Ribu Tahun di Kaldera Batur Dicorat-Coret

Batu tersebut dicorat-coret menggunakan cat semprot oleh pengunjung

oleh Dewi Divianta diperbarui 01 Jul 2020, 08:59 WIB
Komandan Kodim 1626/Bangli, Letkol Inf Himawan Teddy Laksono (HTL) turun langsung bersama puluhan anggotanya membersihkan cat semprot pada batu bersejarah tersebut (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Denpasar Komandan Kodim (Dandim) 1626/Bangli, Letkol Inf Himawan Teddy Laksono memimpin langsung kegiatan pembersihan sampah plastik, papan reklame tanpa izin dan coretan menggunakan cat semprot pada batu Geosains yang berada di kawasan Tumuli Batur UNESCO Global Park.

Bekerjasama dengan Badan Pengelola Pariwisata Batur UNESCO Global Geopark dan BKSDA Gunung Batur Bukit Payang, Dandim yang karib disapa Letkol HTL itu mengajak sekitar 30-an anggotanya untuk untuk membersihkan cat semprot pada batu bersejarah tersebut.

Kegiatan diawali pengarahan dari Letkol HTL yang menyampaikan jika aksi sosial ini dalam rangka menjaga kelestarian alam yang telah dirusak oleh tangan-tangan jahil yang tidak bertanggungjawab.

Menurut Letkol HTL, kegiatan ini bermula ketika ia berjumpa dengan salah seorang perwakilan Badan Pengelola Pariwisata Batur UNESCO Global Geopark. Ia rupanya tengah bekerja keras bersama timnya membersihkan coretan cat semprot di batu tersebut.

Letkol HTL pun tergerak turun tangan membantu Badan Pengelola Pariwisata Batur UNESCO Global Geopark membersihkan batu bersejarah dari ulah tangan jahil itu.

“Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa, ini bukan sekadar bongkahan batu saja. Ini adalah salah satu kekayaan alam yang dimiliki oleh Kabupaten Bangli. Batu ini memiliki nilai sejarah berkaitan dengan aktivitas Gunung Batur dan kondisi geografis serta kehidupan masyarakat di Kabupaten Bangli. Batu bersejarah ini pula yang membuat kaldera Gunung Batur dinobatkan sebagai kekayaan dunia yakni Geopark atau taman bumi oleh UNESCO,” kata Letkol HTL didampingi Danramil 04/kintamani, Kapten Inf I Gusti Ngurah Putra saat ditemui di lokasi, Selasa (2/6/2020).

Menurutnya, karena batu Geosains ini merupakan kekayaan yang kita miliki, maka menjadi kewajiban semua pihak, semua stakeholder untuk menjaga dan merawat batu ini, termasuk Kodim 1626/Bangli.

“Seperti kita ketahui bersama, saat ini status Geopark Gunung Batur tengah dievaluasi oleh UNESCO. Ada beberapa penyebab. Salah satunya adalah ketidak-bertanggungjawaban dalam menjaga dan mengelola kekayaan yang kita miliki ini. Salah satunya seperti yang kita lihat, batu bersejarah ini dicorat-coret oleh tangan jahil menggunakan cat semprot. Kami bersama pengelola Geopark Batur turun ke lokasi untuk membersihkan coretan itu,” paparnya.

Letkol HTL mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga dan merawat peninggalan alam bersejarah ini yang menjadi tanggung jawab kita bersama.

 


Diakui UNESCO

Jajaran Kodim 1626/Bangli bersama Badan Pengelola Pariwisata Batur UNESCO Global Geopark dan BKSDA Gunung Batur Bukit Payang usai membersihkan cat semprot di batu bersejarah (Liputan6.com/Dewi Divianta)

“Kita seharusnya bersyukur diberikan kekayaan alam yang tidak dimiliki oleh daerah lain, bahkan bangsa lain. Jika kekayaan alam ini dijaga, dirawat dan dikelola dengan baik, saya percaya akan membawa nilai tambah bagi kehidupan ekonomi masyarakat sekitar, Kabupaten Bangli pada khususnya dan masyarakat Bali pada umumnya,” ujarnya.

Kepala Divisi Geopark Badan Pengelola Pariwisata Batur UNESCO Global Geopark, Putu Sucita menuturkan, batu Geopark dari Gunung Batur telah ditetapkan sebagai Geosains oleh badan UNESCO sebagai warisan dunia. Di mana, Gunung Batur merupakan gunung purba yang sudah ditetapkan sebagai Geopark dunia. Dan, ada batu Geosains yang usianya yang sudah lebih dari 30 ribu tahun.

“Saat ini kondisinya sudah terdapat banyak coretan cat semprot yang dilakukan oleh tangan-tangan jahil para pengunjung. Kita bersyukur di tengah situasi pandemi ini kita bisa membersihkan coretan tersebut,” ujarnya.

Ia mengucapkan terima kasih kepada Komandan Kodim 1626/Bangli yang telah merespon cepat dengan menerjunkan personelnya untuk melakukan pembersihan batu bersejarah tersebut. Kini, kondisi batu bersejarah tersebut telah bersih dari coretan cat semprot ulah tangan jahil pengunjung.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya