Liputan6.com, Jakarta - Kamu mungkin sudah melihat tagar Blackout Tuesday (#BlackoutTuesday) yang hari ini lagi viral di media sosial, terutama Instagram.
Pantauan Tekno Liputan6.com, Selasa (2/6/2020) malam, ada sekitar 12,8 juta postingan dengan tagar Blackout Tuesday di Instagram.
Advertisement
Lalu, apa itu Blackout Tuesday?
Mengutip laman USA Today, gerakan ini dimulai oleh eksekutif musik Jamila Thomas dan Brianna Agyemang, yang menulis di sebuah situs bahwa Selasa, 2 Juni 2020, akan menjadi hari di mana semua industri berhenti, termasuk industri musik, untuk menentang 'rasisme dan ketidaksetaraan'.
Gerakan ini dilakukan sebagai tanggapan atas kematian seorang warga kulit hitam di Minneapolis, Amerika Serikat, George Floyd, yang menjadi korban kekerasan polisi.
Blackout Tuesday menyerukan semua orang untuk mem-posting gambar hitam ke Instagram dan platform media sosial lainnya.
Siapa Saja yang berpartisipasi?
Musisi dari Quincy Jones hingga Mick Jagger, bersama perusahaan musik dan studio, semuanya mengumumkan akan berpartisipasi sebelum tanggal 2 Juni.
Mereka mem-posting kotak hitam di media sosial, seperti yang dilakukan sejumlah perusahaan, tim olahraga, dan selebritas, dengan tagar #BlackoutTuesday atau #TheShowMustBePaused.
Perusahaan musik Columbia Records adalah yang pertama yang secara terbuka mengutuk ketidaksetaraan dan ketidakadilan.
Advertisement
Daftar Perusahaan yang Meramaikan Blackout Tuesday
Columbia Records sendiri merupakan rumah bagi Beyonce, Lil Nas X, Tyler the Creator, dan Polo G.
Perusahaan lain yang meramaikan gerakan ini adalah UMPG, Interscope Records, Motown, Caroline, Kobalt, Electric Feel Management, LVRN, Warner Music Group, dan Sony/ATV.
Diikuti pebisnis Ebro Darden yang memiliki program khusus di Apple Music, BMG, eks direktur pemrograman musik Hot 97 Karlie Hustle, label rekaman asal Inggris Dirty Hit, distributor independen Empire, dan masih banyak lagi.
(Isk/Ysl)