Liputan6.com, Beijing - - Sebuah foto Luhan yang beredar di media sosial mendadak menjadi perbincangan. Dalam foto yang diambil fansite ini, Luhan terlihat sedang berada di luar ruangan dengan mengenakan masker dan pakaian kasual. Di kerah rompinya juga terpasang sebuah mikrofon jepit, tanda ia tengah melakukan syuting.
Namun bukan ini yang menarik perhatian warganet. Melainkan detail dalam rompi denim yang Luhan kenakan, yakni huruf Arab yang berbunyi kalimat Syahadat.
Foto dari mantan personel EXO ini jelas membuat warganet, terutama yang beragama Islam, berang.
Baca Juga
Advertisement
Tindakan Ofensif
"Enggak bisa melihat Luhan memakai rompi dengan kalimat Islam tertulis di sana....ini sangat ofensif," tulis @taenyri yang di-retweet lebih dari 2 ribu kali.
"Aku sangat kecewa dan marah karena luhan memakai syahadat sebagai aksesoris, agamaku BUKAN untuk estetika," tutur @UgotNoJams_RM.
Advertisement
Dikaitkan dengan Muslim Uyghur
Sejumlah warganet juga mengaitkan rompi Luhan dengan isu represi terhadap muslim Uyghur di China.
"Pemerintah China menjebloskan muslim Uyghur di kamp konsentrasi dan membunuh mereka, sementara Luhan, orang China, mengenakan kalimat Syahadat di bajunya, ini keterlaluan bagiku," tutur @ShootingstarRen.
Imbauan untuk Desainer
Sebagian besar warganet juga menyoroti peran desainer atau stylist atas pakaian ini.
"Bisa enggak desainer setop menggunakan bahasa sebagai estetika...seenggaknya kamu tahu apa yang kamu tulis," tutur @taenyri.
"Aku tidak membenci luhan, aku hanya ingin stylist, desainernya, dan luhan mengedukasi diri mereka sebelum membuat/ mengenakan pakaian dengan kalimat agamis untuk alasan estetis," tutur @UgotNoJams_RM.
"Luhan, ini benar-benar salah. Aku sangat menyukaimu tapi aku tak bisa menerima ini sebagai fashion. Bisakah desainernya setop menggunakan kata-kata seperti ini hanya untuk membuat desainmu kelihatan spesial," tutur @ddrbcelestte.
Advertisement
Edukasi
Tak sedikit warganet yang berusaha memberitahukan keberatannya kepada Luhan dan manajemennya, baik melalui email maupun media sosial.
Mereka juga mengingatkan pentingnya mengedukasi Luhan agar kejadian serupa tak terulang lagi.
"Seseorang, kumohon edukasi dirinya. Ini sangat melecehkan bagi kami, umat muslim. Kalimat ini pada dasarnya adalah pondasi Islam. Ini sangat sakral, kau tak bisa menggunakannya di pakaian sebagai fashion, Luhan," tutur @_tanamoon.
Minta Maaf
Hingga berita ini ditulis, belum ada tanggapan resmi dari manajemen maupun Luhan sendiri. Sementara akun Twitter yang mengatasnamakan brand pakaian ini, Sankuanz, mengungkapkan permintaan maaf. Disebutkan bahwa rompi tersebut merupakan bagian dari koleksi musim gugur/dingin 2020 yang terinspirasi dari beragam budaya.
"Sayangnya, karena kurangnya pengetahuan kami atas budaya Muslim, kami secara tak pantas menyertakan Syahadat dalam desain kami. Kami minta maaf secara mendalam kepada semua Muslim dan akan lebih waspada mengenai hal ini di masa mendatang," begitu isi pernyataan @SANKUANZ via Twitter.
Advertisement