Bisnis UMKM di Indonesia Jadi Sasaran Penambang Kripto

Berdasarkan data Kaspersky, Indonesia dan Vietnam rupanya jadi negara di Asia Tenggara dan global yang paling banyak diserang penambang kripto. Korbannya terbanyak adalah sektor UMKM.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 03 Jun 2020, 15:30 WIB
Ilustrasi penambangan kripto alias cryptojacking (Foto: Kaspersky)

Liputan6.com, Jakarta - Kaspersky menemukan, ancaman siber terbesar untuk pelaku bisnis UMKM adalah penambang kripto, bukan ransomware.

Selama tiga bulan pertama 2020, Kaspersky telah menggagalkan lebih dari 1 juta upaya penambangan kripto terhadap perangkat bisnis di Asia Tenggara yang masing-masing memiliki 20-250 karyawan.

Angka ini lebih 12 persen lebih tinggi ketimbang tahun lalu yang sebanyak 950 ribu insiden. Upaya penambangan kripto di sektor UMKM pada kuartal pertama 2020 ini juga lebih banyak ketimbang upaya pishing dan ransomware.

General Manager Kaspersky Asia Tenggara, Yeo Siang Tiong mengatakan, upaya penambangan kripto memang memiliki daya rusak yang lebih ringan ketimbang ransomware atau pembobolan data. Namun, hal ini tetaplah serius.

"Pelaku kejahatan siber di balik serangan penambangan kripto menggunakan sumber daya Anda sendiri, listrik, bandwidth data, dan ini sama sekali tidak murah," kata Yeo dalam keterangan Kaspersky, Rabu (3/6/2020).

Salah satu kerugian korban adalah adalah baterai smartphone yang terinfeki malware penambang kripto jadi bengkak dan mengubah bentuk ponsel secara fisik.


Indonesia dan Vietnam Jadi Korban Terparah

Kaspersky Lab (AP)

Berdasarkan data Kaspersky, Indonesia dan Vietnam rupanya jadi negara di Asia Tenggara dan global yang paling banyak diserang penambang kripto. Korbannya terbanyak adalah sektor UMKM.

Sementara di global, negara yang paling banyak diserang cryptojacking adalah Rusia, Brasil, dan Iran.

"Penambang kripto butuh waktu lebih lama untuk tertangkap sehingga membuat upaya penanganan malware ini lebih lama," kata Yeo.

Ia menambahkan, dengan meningkatnya penggunaan mata uang kripto, pelaku kejahatan siber bakal terus mencari perangkat untuk menambang uang kripto secara ilegal.

"Satu poin yang harus dipertimbangkan UMKM adalah keberhasilan cryptojacking berhubungan dengan penggunaan software bajakan. Makin banyak software bajakan, makin banyak penambang kripto," kata Yeo.

Untuk itu, ia dan Kaspersky menyarankan agar perusahaan selalu memakai software sah alih-alih bajakan.


Tips

Kaspersky Lab (Sumber : engadget.com)

Berikut adalah tips Kaspersky untuk pelaku UMKM agar terhindar dari penambangan kripto.

1. Update OS dan seluruh perangkat lunak secara teratur.

2. Jangan percayai lampiran email secara default. Pastikan sebelum mengklik lampiran, pengguna lebih selektif melihat faktor keamanannya.

3. Jangan instal software dari sumber tak dikenal.

4. Gunakan solusi yang dilengkapi kontrol web dan aplikasi, kontrol anomali, eksploitasi komponen pencegahan yang dapat memantau dan memblokir aktivitas mencurigakan pada jaringan perusahaan.

(Tin/Ysl)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya