Liputan6.com, Surabaya Wali Kota Risma punya jurus memutus mata rantai penyebaran Corona Covid-19 di Surabaya. Ia menekankan tracing atau pelacakan dan pemetaan suatu wilayah secara masif.
“Ada beberapa klaster di Surabaya, kami tracing siapa dia, ketemu di mana, dan siapa saja di situ,” ujar Wali Kota Risma, seperti yang dikutip dari Antara, Rabu (3/6/2020).
Dari hasil pelacakan, ditemukan orang dengan risiko (ODR). Lalu, Pemkot Surabaya mendetailkan keluarga dan kontak erat yang bersangkutan.
Baca Juga
Advertisement
Misal, dalam satu perusahaan setelah dilakukan tes dan ditemukan satu orang positif, maka orang itu dilacak kontak erat dan interaksi langsungnya. Kemudian, dokter mendatangi rumahnya dan melakukan pemeriksaan.
Jika kondisinya berat, maka dimasukkan ke rumah sakit. Namun, jika kondisinya tidak berat orang tersebut dibawa ke Hotel Asrama Haji untuk isolasi. Meskipun demikian, ia tidak menampik jika ada beberapa ODR yang tidak mau dibawa ke Hotel Asrama Haji untuk isolasi karena hasilnya tidak positif dan ingin isolasi mandiri di rumah. Jika seperti itu, Pemkot Surabaya memberi bantuan makan kepada mereka supaya tidak keluar rumah.
Wali Kota Risma juga gencar melakukan tes cepat massal dan uji seka di sejumlah lokasi yang terdapat ODR.