Liputan6.com, Washington, D.C - Kementerian Luar Negeri India pada Selasa, 2 Juni 2020 mengatakan Perdana Menteri Narendra Modi menerima undangan dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menghadiri KTT G7 mendatang.
Modi mengatakan kepada Donald Trump melalui telepon bahwa India akan dengan senang hati bekerja sama dengan Amerika dan negara-negara lain, untuk memastikan keberhasilan KTT G7 mendatang, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Kamis (4/6/2020).
Baca Juga
Advertisement
Trump mengatakan, ia menunda KTT G7 hingga September dari semula yang dijadwalkan akhir Juni di Camp David, tempat peristirahatan presiden Amerika.
Dia juga mengatakan, ingin mengundang Australia, Rusia, Korea Selatan, dan India ke pertemuan itu. Trump menyampaikan keinginannya untuk memperluas partisipasi di luar anggota kelompok ekonomi paling maju di dunia tersebut.
"Dalam konteks ini, ia menyampaikan undangan kepada Perdana Menteri Modi untuk menghadiri KTT G7 mendatang yang akan diadakan di Amerika," kata kementerian itu.
Pernyataan Gedung Putih menyebutkan Trump dan Modi membahas pertemuan G7, respons terhadap pandemi Virus Corona COVID-19 dan masalah keamanan regional.
Menurut Gedung Putih, dalam pembicaraan tersebut, Donald Trump mengatakan kepada Modi, Amerika akan mengirim tahap pertama 100 ventilator yang disumbangkan ke India pekan depan.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo dan seorang pemimpin senior Kongres telah menegur China karena perilaku intimidasi terhadap India, dalam perselisihan militer di perbatasan mereka yang disengketakan.
Simak video pilihan berikut:
Tunda Pertemuan G7
Presiden AS Donald Trump mengatakan akan menunda pertemuan negara-negara G7 hingga musim gugur mendatang.
Dia juga menyerukan diperluasnya keanggotaan kelompok itu karena dia menganggap para anggota sekarang ini tidak benar-benar mewakili apa yang terjadi di dunia sekarang ini.
Sejauh ini para anggota G7 adalah Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris dan AS.
Trump menyebut Rusia, Australia, Korea Selatan dan India sebagai kemungkinan anggota baru.
Para pemimpin negara dengan ekonomi besar dunia dijadwalkan bertemu di AS tahun ini, tapi pertemuan itu terkendala wabah Virus Corona COVID-19.
Advertisement